search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Upacara Pecaruan Bayuh Bumi III Agar Bali Cepat Pulih Kembali
Selasa, 7 September 2021, 11:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Upacara Pecaruan Bayuh Bumi III Agar Bali Cepat Pulih Kembali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Pasraman Bhuwana Dharma Shanti bersama dengan Moncol Pusat Maha Warga Bhujangga Waisnawa (MWBW) menggelar Upacara tahapan Pecaruan Bayuh Bumi yang ke-3 pada Senin (6/9/2021) bertempat di Pura Peninjoan, Desa Besakih, Karangasem.

Tujuan dari upacara ini adalah penyeimbangan ekosistem bumi atau "Bayuh Bumi",dalam rangka turut berpartisipasi menangani wabah COVID 19 yang sedang melanda Indonesia pada umumnya, dan pulau Bali pada khususnya.

Upacara ini dihadiri Ketua Umum Gr Drs I Gede Alit Widana, SH, M.si (Brigjen Polisi. Purn), Sekretaris Umum Putu Putrawan WS, ST. IPM. Selain itu kegiatan dihadiri perwakilan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Bupati Karangasem I Gede Dana.

Panitia juga memberikan kesempatan kepada umat Se-dharma untuk ikut menyaksikan upacara pecaruan secara virtual melalui Zoom meeting yang telah disiapkan oleh panitia. 

Terlihat begitu besar minat masyarakat untuk menghadiri pecaruan ini melalui virtual dimana salah satunya keluarga besar PLN di seluruh Bali ikut berpartisipasi. Rangkaian upacara dilakukan dengan upacara "Caru Panca Korsika" lengkap dengan "Panca Genta" dan "Panca Datu" disertai dengan pelepasan burung-burung dan beberapa binatang ke alam bebas.

Hal ini sebagai usaha untuk memerdekakan roh, serta menyongsong "Bali Bangkit" sehingga kehidupan ekonomi dan kepariwisataan dapat cepat pulih kembali.

Dasar pertimbangan pelaksanaan upacara tersebut, mengacu isi lontar Roga Sangara Bumi yang menyebutkan "ritatkalaning ganti kali Yuga bumi, Dewa metilar ing madya loka, mantuk ring Swarga Mahameru, ginantyaning Deming bumi sabumi, sami wwang kasurupan Bhuta". 

Artinya :"ketika pergantian bumi kaliyuga, para Dewa meninggalkan buminya manusia, pulang ke sorga yang tertinggi, digantikan oleh bumi dalam keadaan yang tidak seimbang, manusia di bumi semua dirasuki Bhuta,". 

Dari keadaan kurangnya keseimbangan di dunia ini, sehingga timbul pandemi alam maupun pandemi buatan yang mengikuti Rta alam (sirkulasi alam). Disamping itu saat ini menginjak pada Sasih ketiga, yaitu salah satu Sasih Maka (Sasih yang sering membawa penyakit), salah satu dari Sasih Mala siklus tiga bulanan (ke tiga, ke enem, ke Sanga, Sasha/Mala Sada). 

Pada upacara ini dipuput oleh 3 sulinggih diantaranya, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, Ida rsi Bhujangga Waisnawa Istri Satya Laksmi, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Giri Mahendra.

"Kami dari Pasraman Bhuwana Dharma Shanti, dengan alamat Jalan Raya Sesetan, Gang Gumuk Sari C. No 3, Sesetan, Denpasar, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara pecaruan ini dapat berlangsung dengan hikmat dan dapat berjalan dengan lancar," demikian keterangan tertulis dari Moncol Pusat Maha Warga Bhujangga Waisnawa (MWBW).

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami