search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Temuan Tulang Belulang di Keramas, Sempat Dikira Jasad Petani Hilang
Selasa, 14 September 2021, 15:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Temuan Tulang Belulang di Pantai Keramas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Seorang warga dikagetkan dengan temuan tulang belulang di sekitar Pantai Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Senin (6/9) sekitar pukul 15.00 WITA. 

Lokasi penemuan persis di sekitar hilangnya petani I Made Sadra, 65, asal Banjar Semakin, Desa Pering, Blahbatuh yang hanyut tenggelam pada Senin (9/8) lalu. Alhasil, temuan belulang yang jumlahnya 8 tulang berbeda ukuran ini sempat dikira bagian dari jasad korban I Made Sadra. 

Polsek Blahbatuh sudah mengamankan tulang belulang ini untuk diuji laboratorium. Menurut Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko, tulang belulang ini pertama kali ditemukan oleh I Ketut Swastika. Ketika itu, saksi yang merupakan anak petani hanyut I Made Sadra seperti biasa sedang melakukan pencarian jejak ayahnya di sekitar lokasi. 

"Saksi sedang berjalan menyisir pantai dan kemudian dilihatnya tulang yang berserakan di atas pasir," ujar AKP Yoga saat dikonfirmasi, Selasa (14/9).

Atas temuan itu, selanjutnya saksi memungut tulang-tulang tersebut. Kemudian menaruhnya dalam sebuah tas. Ketut Swastika langsung melaporkan temuan tulang belulang tersebut kepada Anggota Sat Pol Air Polres Gianyar yang kebetulan sedang patroli.

{bbeparator}

Menerima informasi penemuan tersebut, Polsek Blahbatuh langsung terjun ke lokasi. Polisi mengecek penemuan tulang tersebut. Setelah dicek, tulang itu berjumlah 8 buah tulang. Polisi juga mengorek keterangan dan identitas saksi. 

"Menghubungi Instalasi Kamar Jenazah Sanjiwani untuk penitipan sementara tulang tersebut," terangnya.

Selanjutnya, pihaknya membuatkan administrasi, penitipan tulang dan permohonan untuk dilakukan pemeriksaan tulang ke dr SpOT (dokter spesialis Ortopedi). Disinggung dugaan korban hilang beberapa waktu lalu, Kapolsek belum bisa memastikan. 

"Bukan. Dugaan awal bukan tulang manusia, tapi tetap nanti saksi ahli yang menentukan," ungkapnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami