search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tarung Bebas di GOR Dalung Ricuh, Panitia Gelar Acara Tanpa Izin
Minggu, 13 April 2025, 20:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tarung Bebas di GOR Dalung Ricuh, Panitia Gelar Acara Tanpa Izin.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Tidak memiliki izin keramaian dari pihak kepolisian, event tarung bebas bina raga Utara X KYY Fight Night yang digelar di GOR Binaraga Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, pada Sabtu 13 April 2025 berakhir rusuh.

Kerusuhan ini diduga akibat salah paham antara dua petarung yakni Pongek dan Lanang. Bahkan, situasi semakin memanas saling pukul antar masing-masing pendukung. 

Sementara Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma dikonfirmasi pada Minggu 14 April 2025 membenarkan event tarung bebas itu diikuti oleh 19 partai dengan 38 peserta. Acara dimulai pukul 17.00 WITA.

Pertandingan partai 1 sampai 15 berjalan lancar dan aman. Namun kerusuhan mulai terlihat sekira pukul 22.00 Wita setelah partai ke 16 antara Pongek dan Iman baru saja selesai. Hingga akhirnya pertandingan itu dimenangkan oleh Pongek. 

Setelah diumumkan sebagai pemenang, Pongek tiba tiba mengambil mic dan menantang petarung lainnya bernama Lanang. Melalui pengeras suara, Pongek mencari Lanang dan mengajaknya untuk segera naik ke atas ring. 

"Mana dia saya mau call out dia, saya ingin main diatas ring," tantang Pongek.

Ucapan Pogek memancing Lanang untuk naik ke atas ring. Sehingga, keduanya sempat saling bertatapan. Usai bertatapan, Lanang turun. Situasi kian memanas. 

Apalagi ada beberapa keluarga atau teman dari team Pongek mendekat ke arah Lanang. Saat itu Lanang naik ke lantai dua. 

Pihak Pongek terlihat melakukan provokasi terhadap para penonton yang ada di lantai tersebut dengan mendorong para penonton yang menghalangi tim Pongek yang mencari Lanang.

"Jadi, saat itulah terjadi saling dorong dan banting kursi, seperti keributan dalam vidio viral yang beredar. Kejadian ini ditengahi oleh Limas, Pecalang dan Bhabinsa," ujar Ipda Sukarma, pada Minggu 13 April 2025. 

Dijelaskanya, event tarung bebas itu sebenarnya ditunda, namun pihak paniti memaksakan diri untuk melaksanakannya pada Sabtu sore hingga malam kemarin. Panitia memaksakan diri hanya kerena tidak tahan dipaksa oleh tim petarung yang sudah daftar. Sehingga kegiatan itu digelar tanpa izin keramaian dari kepolisian. 

"Jadi, sebenarnya acara itu ditunda berdasarkan hasil rapat. Kesepakatan penundaan tersebut karena banyak kekurangan dari pihak panitia yang perlu dilengkapi sebelum acara tersebut  dapat dilaksanakan hingga semua persyaratan terpenuhi, sebagai langkah pencegahan risiko hukum dan keselamatan peserta," tegasnya. 

Meski demikian, tarung bebas itu tetap dilaksanakan oleh panitia karena panitia mendapatkan tekan dari beberapa orang peserta yang terus saja mencari dan mengancam untuk mengembalikan uang. Bahkan, acara itu digelar dengan perlengkapan yang seadanya.

"Panitia memaksakan diri tetap melaksanakan acara tersebut tanpa adanya izin keramaian dan pengamanan dari pihak kepolisian, hanya karena adanya ketakutan dari panitia kalau acara tersebut akan dibatalkan lagi oleh pihak kepolisian," bebernya. 

Menyikapi kejadian tersebut, pihak Polsek Kuta Utara melakukan penyelidikan terhadap pengelolaan gedung GOR Bina Raga Dalung. "Petugas mengamankan perlengkapan acara yang digunakan oleh panitia," tandasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami