Gelaran World Superbike di Mandalika diundur, Ini Alasannya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Balap seri pemungkas musim kejuaraan dunia World Superbike yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, diundur satu pekan dari jadwal semula ke 19-21 November 2021.
Mandalika Grand Prix Association selaku penyelenggara, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (25/9) mengungkapkan, salah satu alasan diundurnya ajang balap WSBK di Mandalika dari tanggal aslinya, yakni 12-14 November, karena adanya pertimbangan logistik dan pengiriman barang.
"Selain itu, balapan ini diundur bukan hanya karena faktor teknis, namun juga agar pelaksanaannya tidak bersamaan dengan final MotoGP yang berlangsung di Valencia," demikian MGPA.
Kembalinya seri WSBK ke Indonesia, sejak terakhir kali menjadi tuan rumah pada 1994-1997, tentunya sangat ditunggu oleh para fan yang memiliki basis kuat di Tanah Air.
Tak hanya itu, Sirkuit Mandalika untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah Idemitsu Asia Talent Cup, yang juga dikelola oleh Dorna Group, pada 12-14 November.
"Ini adalah tonggak sejarah bagi Mandalika International Street Circuit sebagai tuan rumah World SBK dan IATC, dan merupakan hal paling penting bagi Dorna Group untuk selalu bekerja sama dan menjalin hubungan dengan Indonesia melalui promotor MGPA," demikian pernyataan MGPA.
Pebalap Turki Toprak Razgatlioglu (Yamaha) sementara memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 399 poin, unggul satu poin atas pebalap Inggris Jonathan Rea (Kawasaki) dan kompatriotnya Scott Redding (Ducati) dengan 339 poin menuju empat seri terakhir musim ini.
Sementara itu, pengerjaan aspal trek Sirkuit Mandalika telah dirampungkan pada pertengahan Agustus lalu, dan sirkuit sepanjang 4,3km itu disiapkan juga untuk menjadi tuan rumah MotoGP tahun depan.
Kendati kalender MotoGP 2022 belum dirilis oleh Dorna Sports, Sirkuit Mandalika sudah mendapatkan slot untuk menjadi tuan rumah tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari, satu pekan berselang setelah tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia. Gelaran World Superbike (WSBK) dan MotoGP dipastikan melibatkan penonton.
Untuk itu, persyaratan 70 persen vaksinasi dan skenario manajemen lalu lintas, pintu masuk, pelayanan transportasi dan prosedur penanganan pandemi mulai dibahas selain persiapan infrastruktur yang mendukung kehadiran penonton dalam gelaran balap dunia itu.
"Pemerintah pusat menginginkan gelaran WSBK melibatkan penonton meskipun MGPA tetap akan menggelar walau tanpa penonton", ujar Deputi Kementerian Koordinator Ekonomi, Wahyu Utomo di kantor ITDC, Kuta, Loteng, Minggu (26/9).
Dijelaskannya, efek multi dari kehadiran penonton di sirkuit menjadi kesempatan NTB mendapatkan pemasukan selain denda cukup besar yang dikenakan asosiasi MotoGP bagi penyelenggara lokal dalam hal ini MGPA jika digelar tanpa penonton. Ia pun meminta capaian vaksinasi dan skenario penanganan penonton dimatangkan.
Ari Ardiansyah, Project Manager ITDC menjelaskan, kapasitas sirkuit Mandalika menampung penonton terbagi atas 50.000 di area grand stand (festival) di beberapa titik pinggir lintasan, 7.700 tempat duduk hospitality suite dan non tempat duduk 138.000 yang total kapasitas sirkuit Mandalika 195.700 penonton.
Tim pembalap MotoGP sendiri yang terdiri dari pembalap, mekanik, kru dan media totalnya berjumlah 1.200 orang dengan skenario bubble travel yang meminimalisir interaksi dengan lingkungan sementara penonton diwajibkan setidaknya telah satu kali vaksin dan protokol kesehatan (rapid antigen) di pintu masuk sirkuit yang diverifikasi melalui aplikasi PeduliLindungi.
Ditambahkannya, kedatangan kargo peralatan pembalap dipastikan dalam satu waktu sementara rombongan MotoGP dan penonton akan datang bertahap selama tiga hari gelaran. Pelaksanaan balapan dipastikan 19 sampai 21 Nopember 2021 berturut turut dengan event free practice, qualification race day. Namun mulai 12 Nopember, sirkuit Mandalika telah mulai digunakan untuk balapan Junior MotoGP level Asia.
Reporter: bbn/lom