Pergolakan Keyakinan Sukmawati Dimulai Usia 4 Tahun
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Proses berpindahnya keyakinan Sukmawati Soekarnoputri diawali sejak berumur kurang lebih 4 tahun. Saat itu dia sudah tertarik untuk menarikan tari Bali.
"Saat itu saya didandani tari kebyar duduk yang saat itu sangat terkenal Jakarta. Itu di istana presiden dalam sebuah acara, bukan acara internal tapi cuku besar, dokumentasinya saya masih simpen itu penting," tuturnya saat jumpa pers usai proses Sudhi Wadani di di The Soekarno Center, Desa Adat Mancawarna, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Selasa (26/10) sore.
Selain itu kedekatan Ibu Fatmawati dengan mertuanya Ida Ayu Nyoman Rai Serimben turut menjadi andil kecintaanya terhadap kesenian Bali.
"Suatu ketika saya menengok eyang putri, terus eyang putri bertanya Kamu sudah bisa nari belum?, Kamu musti nari Bali ya, beliu pun ajarkan saya cara menari Bali. Jadi kesan masa kecil, kesenian Bali sudah ada dalam sukma saya sebagai orang yang cinta kesenian," ujarnya.
Bahkan ia pernah belajar menari dengan Seniman Nyoman Kakul asal Batuan, Kecamatan Sukawati, sampai dikatakan lulus.
Proses pun berlanjut hingga ia beranjak dewasa. Saat wafatnya Bung Karno membaut ia sangat terpukul, dan gambelan Bali menjadi sebuah terapi baginya untuk bisa bangkit kembali.
"Pada saat itu kita semua tau bagaimana pergolakan politiknya, hingga Bung Karno wafat disana saya merasa sangat kehilangan sampai terasa putus asa dan suara gambelan Bali yang magis menjadi salah satu terapi saya untuk bangkit," tuturnya.
Reporter: bbn/tim