search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
2 Nelayan Ini Berhasil Diselamatkan Angkatan Laut AS
Kamis, 2 Desember 2021, 09:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/2 Nelayan Ini Berhasil Diselamatkan Angkatan Laut AS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Angkatan Laut AS berhasil menyelamatkan dua nelayan Iran yang terombang-ambing di Teluk Oman selama delapan hari.

Para nelayan tersebut berhasil diselamatkan oleh awak USNS Charles Drew dan diberikan perawatan medis, makanan, dan air.

Penyelamatan tersebut berawal ketika Koalisi Maritim Internasional yang bermarkas di Bahrain dan Pasukan Maritim Gabungan, menerima panggilan darurat pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Satu jam kemudian, Angkatan Laut AS menerima panggilan darurat dari anggota koalisi dan langsung menuju ke titik yang disampaikan.

Kedua nelayan tersebut langsung dipindahkan ke kapal penjaga pantai Oman di dekat Muscat dan dilaporkan dalam keadaan sehat dan bersemangat.

"Inilah yang kami latih dan siap lakukan,” kata Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS.

"Sebagai pelaut profesional, kami memiliki tanggung jawab untuk membantu orang yang membutuhkan di laut," sambungnya.

Media dan pejabat Iran dilaporkan tidak mengomentari penyelamatan Angkatan Laut AS tersebut karena ketegangan antara kedua negara.

Pembicaraan nuklir tidak langsung antara negara-negara tersebut dan lainnya harus dimulai kembali pada awal pekan ini di Wina.

AS dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik sejak 1979 tetapi kesepakatan nuklir penting ditandatangani pada 2015.

Kesepakatan itu membatasi kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Selama masa kepresidenan Donald Trump, AS menarik diri dari perjanjian pada tahun 2018.

Setelah serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds elit Iran pada tahun 2020, Iran mengumumkan bahwa mereka juga akan mundur dari kesepakatan itu.

Sejak itu, Iran telah menggenjot produksi uraniumnya. Namun, negara itu bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.(sumber: suara.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami