search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyu Hijau Tidak Menepi ke Pantai di Bali Disebut Pertanda Baik?
Selasa, 11 Januari 2022, 10:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Penyu Hijau Tidak Menepi ke Pantai di Bali Disebut Pertanda Baik?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kepala BKSDA Bali, R. Agus Budi Santosa mengatakan sejak 4 sampai 5 tahun terakhir, penyu hijau tidak ada yang menepi ke pantai di Bali. Hal tersebut, menurutnya pertanda baik mungkin ekosistem telah mulai pulih.

"Ada penyu hijau di perairan Bali, kita senang karena selama ini, 4 sampai 5 tahun terakhir, tidak pernah ada penyu hijau di Bali. Selama ini yang ada hanya Penyu lekang saja. Jadi ini pertanda baik mungkin ekosistem sudah mulai pulih krena yang namanya penyu, dia hanya akan ke pantai, bila dia mau bertelur," jelasnya belum lama ini di Kuta, Badung.

Menurutnya, banyak penyu bertelur di sepanjang pantai di Bali. Bahkan dari data yang dimiliki, diperkirakan selama setahun, potensi telur penyu yang menetas di Bali, sebanyak 400 ribu telur.

"Tentunya hal ini bisa menjadi potensi ekonomi, melalui program adopsi bagi wisatawan yang berlibur ke Bali," ucapnya. 

Untuk program adopsi per satu tukik untuk dilepasliarkan, dihargai 10 dolar saja, tentu dalam setahun, akan ada pendapatan mencapai 4 juta dolar. Selain itu, kata dia, melalui program adopsi ini juga akan menyelamatkan populasi penyu.

"Potensi di Bali, untuk telur penyu, ada sebanyak 400 ribu. Kalau kita bisa berdayakan dengan program adopsi tukik untuk dilepasliarkan, tentu sangat bagus. Misalkan satu tukik 10 dolar saja, tentu sudah 4 juta dolar per tahun. Sehingga kita berharap, kalau sudah besar jangan ditangkap, biarkan dia bertelur di pantai di Bali. Kemudian tukiknya kita pakai untuk program adopsi tukik. Yang nikmati nanti masyarakat juga,"  paparnya. 

Lebih lanjut dikatakannya, jika masyarakat tidak menangkap penyu dewasa, tentu ini dapat menjadi peluang, bisa mendapat penghasilan juga. Jika dilihat di Bali selama ini, yang dominan ada tiga jenis penyu. Yakni Penyu Sisik, Penyu Lekang dan Penyu Hijau. Ia mencatat dalam 5 tahun terakhir, hampir seratus persen semua penyu lekang. 

"Pertanda buruk sebetulnya. Padahal sebelumnya ada tiga jenis penyu di Bali. Sekarang Penyu hijaunya sudah mulai muncul. Ini pertanda ekosistem sudah mulai membaik. Pandemi ini ternyata juga memberi efek positif, untuk tumbuhan dan satwa liar. Buktinya, semakin banyak tumbuhan dan satwa liar yang mudah dijumpai, termasuk juga populasinya semakin bertambah dengan cepat," pungkasnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami