search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fenomena Aneh, Lumba-lumba Terdampar di Pantai Padanggalak
Kamis, 13 Januari 2022, 23:15 WITA Follow
image

bbn/WartaBromo/Fenomena Aneh, Lumba-lumba Terdampar di Pantai Padanggalak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Fenomena aneh terjadi di kawasan pantai Padanggalak, sejumlah lumba-lumba untuk beberapa saat terdampar dikawasan ini. Kawanan lumba-lumba risso atau jenis glampus griseus dikonfirmasi terdampar di sekitar Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, pada Kamis (13/1). Kawanan itu berjumlah empat ekor dan kini satu lumba-lumba tengah dievakuasi untuk kembali ke laut.

lumba-lumba tersebut awalnya terdampar pada Rabu (12/1) sore kemarin. Namun, saat akan dicek kembali rupanya lumba-lumba tersebut sudah tidak terlihat kembali. hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan.

Namun, pada Kamis (13/1) siang, terlihat ada empat kawanan lumba-lumba berada di kawasan tersebut dan satu lumba-lumba terdampar.

"Ternyata siang tadi ada video viral nelayan yang menarik-narik lumba-lumba di Pantai Padanggalak. Ternyata, kami ceks di sana ada empat dan yang satu sepertinya sakit terdampar," katanya saat dihubungi, Kamis (13/1).

Ia juga mengungkapkan bahwa ada sifat alami lumba-lumba yang setiakawan dan akan menemani kawanannya yang sakit. Mereka baru meninggalkan lumba-lumba yang sakit saat sudah meninggal.

"Kalau satu sakit kesetiaan kawanannya tinggi. Jadi, dia menunggu temannya yang sakit sampai mati akhirnya ditinggalkan. Kalau, dia bisa pulih lagi sama-sama mereka berempat balik lagi ke laut dalam. Itu perilakunya," ujarnya.

Saat ini, satu lumba-lumba yang terdampar di Pantai Padanggalak diupayakan didorong ke laut agar tidak terdampar. Sementara, kawanan lainnya masih di sekitar pantai tersebut.

"Lagi diupayakan didorong, kita dorong ke laut kita cegah supaya tidak terdampar. Ketika dia dorong ada tetap yang terdampar dan ingin ke laut itu tandanya mau mati biasanya perilakunya seperti itu," terangnya.

Permana juga menyebutkan, bila nanti memang satu lumba-lumba ada yang mati maka akan dilakukan nekropsi agar mengetahui penyebab sakitnya.

"Kalau sudah mati kita kuburkan kalau nanti ada dokter hewan untuk menekropsi apa kira-kira terjadi. Nekropsi dilakukan ketika dia mati," tutupnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami