MotoGP Mandalika Terancam Batal, Begini Kata Gubernur NTB
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
MotoGP Mandalika 2022 yang rencananya berlangsung 18-20 Maret mendatang diisukan terancam batal. Rumor ini muncul dalam beberapa hari terakhir.
Bermula dari pernyataan CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta, selaku pengelola MotoGP, terkait kebijakan karantina negara tuan rumah MotoGP 2022.
Menanggapi hal itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku memahami betul kekhawatiran para pebalap terkait kewajiban karantina.
"Mestinya nggak ada masalah apa-apa. Kekhawatiran para pembalap dunia kalau harus dikarantina 10 hari memang beralasan," kata politisi PKS itu pada Kamis, (19/1/2022) melalui pesan tertulis.
Namun kata Bang Zul, sapaannya, ia memastikan bahwa pemerintah telah mempersiapkan skema terkait hal tersebut. Ia tetap memastikan optimisme MotoGP Mandalika akan tetap bisa digelar sesuai jadwal.
"Tapi pemerintah sudah ada solusinya dengan travel bubble yang tidak mengharuskan karantina," katanya.
Travel bubble adalah skema yang diterapkan pada periode karantina untuk kru, pebalap, dan officials MotoGP.
Terpisah, hingga kini pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memastikan MotoGP Mandalika 2022 akan berjalan sesuai rencana. Wakil Presiden MGPA, Cahyadi Wanda, mengatakan hingga saat ini komunikasi dengan Dorna untuk menggelar balapan MotoGP Mandalika berjalan lancar.
"Sampai saat ini belum ada informasi seperti itu (Dorna menolak karantina panjang untuk MotoGP 2020) ke kami. Kami berkomunikasi secara rutin dengan Dorna dan proses koordinasi berlangsung dengan sangat baik," kata Cahyadi.
Hingga saat ini tidak ada konfirmasi resmi dari pihak Dorna Sports atau MGPA mengenai ancaman pembatalan MotoGP Mandalika 2022. Balapan akan tetap digelar sesuai jadwal pada 18-20 Maret mendatang.
Sebelumnya isu ini berembus ketika Ezpeleta mengatakan balapan MotoGP tidak akan digelar di negara yang mewajibkan karantina panjang bagi penonton dan tim pembalap.
"Apa yang kami alami di MotoGP Amerika tahun lalu adalah apa yang ingin kami capai. Itu adalah status yang sudah kami siapkan dan yang kami bicarakan, bahwa kami tidak akan menerima karantina," ucap Ezpeleta.
"Yang benar saja, jika mereka memberitahu kami, bahwa kami harus dikarantina selama 14 hari, jawabannya jelas: 'Tidak, saya tidak akan datang!'. Itu batasnya," ujar Ezpeleta.
Pernyataan itu memunculkan rumor MotoGP Mandalika 2022, yang akan jadi balapan Grand Prix pertama di Indonesia sejak 1997, terancam batal digelar. Terlebih Indonesia saat ini sedang dalam ancaman kasus virus Covid-19 varian Omicron.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Kondisi itu membuat penerapan sistem karantina saat MotoGP Mandalika berpeluang diterapkan. (sumber: Suara.com)
Reporter: bbn/net