search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
20 Hektar Lahan Sawah di Mengwi Terbengkalai Setahun
Kamis, 20 Januari 2022, 11:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/20 Hektar Lahan Sawah di Mengwi Terbengkalai Setahun.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Saluran air irigasi bagi lahan pertanian sangat penting dan vital karena berdampak langsung dengan tingkat pertumbuhan, pengolahan maupun hasil panennya. Untuk itu, jika sampai mengalami kerusakan tentu berdampak besar ke luasan lahan pertanian berhektar-hektar.

Seperti yang terjadi di saluran irigasi pertanian di subak Tukub Lanyahan, Banjar Tauman, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Badung yang jebol. Sehingga, puluhan hektar lahan pertanian tidak mendapat aliran air dari irigasi.

Menurut Wakil (Pengliman) Pekaseh Subak Tukub Lanyahan, Banjar Tauman, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Badung, I Negah Sader kondisi tersebut telah dialami selama lebih dari satu tahun. Namun, hingga saat ini, kata dia, sama sekali belum terlihat ada upaya perbaikan oleh pihak terkait.

"Ada sudah empat panen sampai lima panenan atau bisa dikatakan satu tahun lebih kondisi lahan persawahan kami disini tidak mendapat aliran air. Ya, akibat dari adanya salah satu saluran air irigasi jebol sampai saat ini kondisinya masih kami alami," katanya, Rabu (19/1) di Desa setempat.

Ada 20 hektar lahan pertanian tidak bisa ditanami padi yang akhirnya berdampak ke hasil panen.

"Hektaran luasanya dengan jumlah anggota subak terdiri dari empat Banjar di desa ini. Dengan terpaksa hasil dari lahan pertanian ini berkurang. Lihat saja sendiri kondisinya hanya umbi-umbian tanamannya dan rumput alang-alang juga terlihat mulai tumbuh," paparnya.

Melihat kondisi tersebut, Dirinya sangat berharap, agar Pemerintah terkait dapat segera mungkin turun mengecek, membantu dan segera dilakukan perbaikan karena sekitar 20 hektar lahan pertanian tidak terairi air sampai saat ini.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami