Seniman Patung I Nyoman Nuarta Balas Kritik Desain Istana IKN
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Seniman patung I Nyoman Nuarta merespons kritik banyak pihak, termasuk kalangan arsitek, terhadap rancangan desain Istana Negara Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur yang dipercayakan kepadanya.
"Ingat siapapun boleh membuat karya yang berkaitan dengan seni, dan ingat saya itu memenangkan gagasan [desain Istana IKN] lewat sayembara," kata Nyoman Nuarta kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (10/2).
Rancangan desain final Istana Negara IKN saat ini dirancang I Nyoman Nuarta. Desain itu disebut sudah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo setelah mengalami revisi delapan kali.
Namun, keputusan itu menuai kritik banyak pihak, mulai dari politikus hingga arsitek. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menilai pembangunan Istana Negara IKN harus memenuhi banyak kriteria, selain estetika dan bentuk.
Ketua IAI Nasional Georgius Budi Yulianto mengatakan bangunan publik tersebut harus memenuhi kriteria keamanan, keselamatan, kemudahan, dan kesehatan.
Kriteria-kriteria itu disebut bisa dipenuhi arsitek sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6/2017.
Hal itu dijawab enteng oleh Nyoman. Ia mengatakan pernah mendapatkan pelajaran arsitektur sewaktu berkuliah di ITB yakni melalui pelajaran seni monumental yang disebut Nyoman sebagai ilmu arsitek.
"Makanya anak-anak muda yang mengkritik saya itu mereka tidak mengerti," kata Nyoman.
Melibatkan Arsitek
Lebih lanjut, pria kelahiran Tabanan 70 tahun silam ini menjelaskan dirinya melibatkan tim gabungan dari berbagai ahli sesuai dengan bidangnya masing untuk mengerjakan bangunan Istana Negara IKN.
Dalam tim itu, kata I Nyoman Nuarta, para arsitek turut dilibatkan dalam menangani desain bangunan Istana IKN.
"Ada banyak (arsitek)," jawab Nyoman.
"Ada 70 ahli yang kami libatkan, ada profesor, doktor, sampai masalah grand design, masalah lanskap, itu ada ahli-ahlinya yang punya reputasi tinggi," ungkapnya.
Ahli-ahli tersebut berperan untuk memastikan keamanan bangunan Istana IKN. Salah satunya ahli konstruksi untuk mengecek kandungan tanah di lokasi tersebut.
"Di Ibu Kota baru ini, kami tahu di sana bebas gempa, gempa hampir tidak ada. Jadi, kami konsentrasinya bukan di gempa tapi di tanahnya, karena banyak kandungan clay soil," kata I Nyoman Nuarta.
"Clay soil itu kalau terkena air jadi lumpur, kalau kering keras sekali, dipancang pun tidak bisa. Nah dari situ kami undang ahli struktur, ahli kimia. Jadi kami kerja tidak sendirian," sambungnya.
Reporter: bbn/tim