Ciri Khas Dari Pakaian Adat Bali yang Kerap Ada Di Pernikahan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pakaian adat Bali memiliki ciri khas. Salah satu yang paling khas, pakaian adat Bali menggunakan warna mencolok yang kontras. Seperti halnya, pakaian adat dari daerah lain. Pakaian adat Bali memiliki perbedaan antara pakaian adat pria dan wanita.
Dikutip dari disbud.bulelengkab.go.id, pakaian adat Bali laki-laki terdiri dari subeng, destar atau sering disebut udeng, umpal, kampuh atau juga saput, gelang kana, gelang naga satu, keris, dan badong.
Sedangkan, pakaian adat Bali wanita secara umum terdiri dari pending, bunga kap, teleng tebu, bunga sandal emas, selendang, bancangan, gelang kana, petitis, badong, puspa lembo, dan subeng. Baca juga: Payas Agung, Pakaian Adat Bali Ada tiga pakaian adat Bali, yaitu Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Alit.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Payas Agung adalah pakaian adat Bali asal Kabupaten Buleleng yang menampilkan kesan mewah, derajat tinggi, hingga artifilosofis.
Pakaian adat Bali Payas Agung tidak digunakan sehari-hari melainkan digunakan dalam acara penting seperti pernikahan.Tujuannya untuk memberikan kesan raja dan ratu bagi kedua mempelai.
Pada masa kerajaan Badung, pakaian adat Bali Payas Agung digunakan oleh keluarga kerajaan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, munggah deha (upacara kedewasaan), pitra yadnya (ngaben), mesagih (upacara potong gigi), dan upacara adat lainnya.
Reporter: bbn/tim