12 Nelayan di Buleleng Jatuh ke Laut Usai Terhempas Gelombang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Perahu jenis sampan bernama lambung Sekar Wangi terhempas dan terbalik setelah dihantam gelombang cukup besar, Jumat 1 Juli 2022 sekitar pukul pukul 05.00 WITA akibat cuaca buruk.
Tim Basarnas Buleleng yang menerima laporan kecelakaan laut itu langsung bergerak melakukan penyelamatan. Musibah perahu terbalik milik nelayan Ketut Mertayasa dari Dusun Kaje Kangin, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Buleleng bermula saat 12 nelayan bermaksud mencari ikan dengan ngebug rumpon.
Dua perahu disebutkan berangkat dini hari sekitar pukul 02.00 WITA menuju lokasi pencarian ikan berjarak cukup jauh dari pantai. Namun, belum sampai di tujuan, tiba-tiba ombak besar menghantam perahu hingga terbalik.
Pada saat perstiwa itu terjadi dalam waktu bersamaan melintas grup nelayan yang lain berada dekat lokasi kejadian. Dengan menggunakan isyarat lampu tanda bahaya rekan nelayan lainnya merespons isyarat lampu tersebut dan secepatnya mencari bantuan. Nelayan yang lain mengarahkan perahu ke titik koordinat tertentu untuk mendapatkan sinyal handpone untuk menghubungi rekan-rekannya di darat.
“Sambungan telpon tersambung dan diterima anak saya (Kadek Sriada) dan langsung melaporkan peristiwa itu kepada rekan yang lain untuk segera memberikan pertolongan,”kata Ketut Mertayasa.
Seketika dua perahu berisi 8 nelayan meluncur ke lokasi peristiwa untuk memberikan pertolongan. Namun karena cuaca buruk rekan-rekan nelayan gagal menemukan lokasi terbaliknya perahu beserta nelayan.
”Informasinya cuaca buruk, gelombang dan angin cukup kencang menyebabkan 1 perahu pencari terbalik,” imbuhnya.
Sebanyak 12 nelayan yang tercebur ke laut akibat perahu terbalik dihantam gelombang diantaranya I Gede Seriasa, Made Budarana, Ngakan Nyoman Widi, Gede Budarasa, Gede Tumpa Yana, Nyoman Sukada, Made Widiasa, Gede Sumenasa, Gede Sumadana, Komang Arta Wirawan, Pengakan Putu Redita dan Ngakan Putu Baruada.
Sementara itu, saksi mata bernama Widiarsa menyebutkan, korban terlihat sedang berpegangan pada perahu terbalik dan tidak sempat melakukan pertolongan akibat perahu yang digunakan kecil dan lebih memilih memacu perahunya kedarat untuk mencari bantuan.
Usai menerima laporan operasi pencarian oleh Tim SAR dari Kantor Basarnas langsung bergerak melakukan pencarian. Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng dengan menggunakan RIB 04 Buleleng berangkat dari pelabuhan Celukan Bawang menuju titik lokasi peristiwa kecelakaan laut itu terjadi.
Setelah melakukan penyisiran sekitar pukul 15.30 WITA seluruh nelayan ditemukan dalam kondisi selamat. Begitu juga dengan perahu nelayan sudah berhasil dikembalikan pada posisinya.
Koordinator Pos SAR Buleleng Dudi Librana Marjaya membenarkan peristiwa kecelakaan yang dialami nelayan Desa Kubutambahan berjarak 20 nautical mile dari pantai.
Dan saat ini menurut Dudi Librana, kondisi para nelayan tersebut dalam keadaan selamat dan sedang meneruskan kegiatan menarik jaring didekat rumpon.
“Tim SAR berangkat dari Pelabuhan Celukan Bawang melakukan pencarian menggunakan 1 unit RIB 04 Buleleng. Dan tepat pada pukul 15.30 WITA para nelayan tersebut dapat ditemukan dan perahunya dapat dikembalikan,” jelas Dudi Librana.
Dalam proses pencarian dan penyelamatan, Dudi Librana mengaku melibatkan sejumlah unsur selain Basarnas, Pol Airud Polres Buleleng, Damkar Buleleng dan sejumlah Potensi SAR bersama nelayan sekitarnya.
“Belakangan ini cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan gelombang cukup tinggi untuk itu kepada nelayan kami imbau untuk waspada dan berhati-hati jika sedang melaut dengan tetap mempehatikan perubuahan cuaca,” ungkapnya.
Sejumlah keluarga bersama sejumlah petugas dan aparat desa masih bersiaga di pantai Desa Kubutambahan hingga malam hari untuk menununggu kedatangan para nelayan yang telag berhasil dievakuasi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bul