search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Trump Ogah Bicara Saat 6 Jam Diperiksa Jaksa Agung
Kamis, 11 Agustus 2022, 08:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Trump Ogah Bicara Saat 6 Jam Diperiksa Jaksa Agung

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Eks Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menolak menjawab pertanyaan saat diinterogasi Jaksa Agung New York soal dugaan penipuan yang dilakukan kerajaan bisnisnya, Trump Organization, Rabu (10/8).

Trump mengatakan "tak memiliki pilihan" selain meminta amandemen kelima atau fifth amendement, hak istimewa individu untuk tetap tutup mulut demi melindungi diri dari tuntutan saat sedang diinterogasi.

Trump pun terus bungkam selama enam jam diinterogasi di bawah sumpah oleh Jaksa Agung New York. Melalui sebuah pernyataan, Trump mengatakan dia menolak menjawab pertanyaan di bawah hak istimewa yang diberikan kepada setiap warga negara AS di bawah konstitusi negara.

"Ketika keluarga Anda, perusahaan Anda, dan semua orang di sekeliling Anda telah menjadi target pencemaran nama baik yang tidak berdasar dan bermotivasi politik didukung oleh pengacara, jaksa, dan media fake news, Anda tidak punya pilihan," kata Trump seperti dikutip AFP.

"Saya pernah bertanya, 'jika Anda tidak bersalah, mengapa Anda mengambil Amandemen Kelima?' Sekarang saya tahu jawaban dari pertanyaan itu," lanjutnya.

Jaksa Agung New York, Letitia James, tengah melakukan penyelidikan atas dugaan kecurangan dan penipuan yang dilakukan Trump Organization. Perusahaan Trump itu dicurigai melebih-lebihkan nilai properti dan real estate ketika mengajukan pinjaman ke bank.

Di saat bersamaan, Trump Organization juga disebut merendahkan harga properti perusahaan agar dapat membayar pajak lebih murah. Trump dan keluarganya berkeras membantah seluruh tuduhan James. 

Mantan pemimpin Partai Republik itu menuduh penyelidikan ini bermotif politik. Jika James, seorang anggota Partai Demokrat keturunan Afrika-Amerika, menemukan bukti pelanggaran keuangan dalam Trump Organization, dia dapat menuntut Trump untuk ganti rugi tetapi tidak dapat mengajukan tuntutan pidana, karena ini adalah penyelidikan perdata.

Putra Trump, Eric, mengecam James dalam sebuah kicauan di Twitter pada Rabu. Ia mengatakan ayahnya sedang duduk "untuk deposisi di depan Jaksa Agung paling korup di Amerika Serikat."

Donald Trump juga mengunggah klip video James menyerang Trump secara verbal, menyebutnya sebagai "presiden tidak sah" dan bersumpah akan menuntut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami