search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengelukatan Siwa Melah Angge Diyakini Obati Sakit Non Medis
Jumat, 16 September 2022, 16:17 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pengelukatan Siwa Melah Angge Diyakini Obati Sakit Non Medis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pengelukatan Siwa Melah Angge di Desa Suwat, Kecamatan Gianyar bernuansa mistis. Pengelukatan itu dipercaya menangkal penyakit medis dan non medis. Itu diungkapkan Jro Mangku Gede Dalem Suwat.

Kata pemangku, sudah banyak orang yang tangkil. “Menurut orang yang tangkil, mereka membawa berbagai pesan dan kesan. Beragam masalah yang datang susah memiliki keturunan,” ujarnya.

Masyarakat bisa memuja dan bakti di Pengelukatan tujuh bidadari Ken Sulasih paling selatan. “Dengan cara minum airnya sebanyak tujuh kali dan melukat. Astungkare, dengan menghaturkan daksina dan pejati sebagai rasa syukur,” jelasnya.

Menurut legenda, Ken Sulasih, adalah bidadari yang pernah kawin dengan manusia. Itulah jadi pijakan bahwa bidadari memberikan keturunan. “Pancoran paling selatan itu juga disukai anak. Maka disana diyakinkan memohon keturunan,” ujarnya.

Pemedek yang hadir dari Nangka Utara, Sesetan, Tabanan, Bangli. Bahkan dari Saba, Blahbatuh. “Semoga mereka yang sudah nikah 7 tahunan bisa diberkati keturunan. Kami yakin mereka diberkati,” ujarnya.

Untuk pantangan, tidak ada. Sebab, air di sediakan oleh Tuhan. “Astungkare semua selamat,” jelasnya.

Keanehan yang muncul, kadang mereka diantar oleh ahli spiritual mereka, katanya bayi tidak gerak. Akhirnya dituntun ke sini, diberkati oleh bidadari. 
“Astungkare, seminggu kemudian, lahir laki-laki,” jelasnya.

Bahkan, orang sakit juga disembuhkan. Ada salah satu contoh, warga datang dengan sehat. “Beberapa Minggu kemudian, pasien datang penyakit batuk tidak muncul. Padahal 52 tahun batuk. Dia memang drop, tapi batuk hilang,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang hendak datang, bisa datang kapanpun 24 jam semua hari baik. “Mereka yang datang dari Jakarta, Jogya, Semarang, Surabaya dan Banyuwangi. Mereka langsung kesini tidak pandang hari,” ujarnya.

Pemangku berharap, Pengelukatan ini bisa jadi tempat berobat. “Kalau sakit keras tidak bisa disembuhkan, boleh dicoba. Siapapun boleh datang. Siapa saja boleh, dari yang tidak beragama, sampai beragama datang juga kesini. Makanya kami harap ini bisa jadi penyembuh semua umat,” tutupnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami