search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Ungkap Penyebab 127 Orang Tewas di Kanjuruhan
Minggu, 2 Oktober 2022, 09:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Polisi Ungkap Penyebab 127 Orang Tewas di Kanjuruhan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab 127 orang tewas dalam kerusuhan suporter sepak bola Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Menurut dia, tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena penumpukan massa hingga terinjak-injak.

"Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas karena kekurangan oksigen," imbuhnya saat meberikan keterangan di Mapolres Malang.

Nico mengungkapkan selain korban meninggal, 180 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Oleh tim medis dan tim gabungan dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," jelasnya.

Dalam kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya tersebut, 127 orang dilaporkan meninggal dunia. Dua di antara korban tewas merupakan personel kepolisian.

Nico merinci 34 orang korban tewas di dalam stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.

"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain-lain di rumah sakit pada saat proses pertolongan," imbuh Nico.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan disebut terjadi usai para suporter Arema memasuki lapangan setelah timnya kalah melawan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton, yang kemudian memicu suporter panik.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga terinjak-injak.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami