search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Luhut Ramal RI Jadi Pemain Baterai EV Top Dua Dunia
Selasa, 25 Oktober 2022, 14:51 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Luhut Ramal RI Jadi Pemain Baterai EV Top Dua Dunia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pemerintah terus berupaya merealisasikan pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV Battery) di Tanah Air. Sejumlah proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir pun tengah digarap.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, produksi baterai untuk kendaraan listrik pertama RI ditargetkan akan dimulai pada kuartal II 2024 mendatang.

Tak sampai di situ, Luhut pun menargetkan pada 2028 mendatang, RI bisa menjadi penghasil baterai terbesar kedua di dunia.

"Sekarang lithium battery kita berharap bisa produksi nanti pada kuartal II 2024. Kalau sesuai rencana semua berjalan, kita bisa jadi negara penghasil baterai kedua di dunia pada 2028. Ini angka yang bagus," ungkapnya dalam acara 'Special Event Road to G20 by HIMPUNI', Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut, Luhut menyebut pemerintah sendiri telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Di samping itu, Presiden Joko Widodo juga baru saja mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022.

Inpres tersebut mengatur tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

"Kami minta dukungan semua pihak tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dicapai," ucapnya.

Pada acara yang sama Luhut pun sempat menyinggung bahwa pemerintah tengah menggodok aturan terkait pemberian subsidi untuk kendaraan listrik agar penggunaan kendaraan listrik bisa semakin masif.

Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik didorong untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi dan menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kami kerja keras untuk memfinalkan bagaimana kita berikan subsidi kepada electric vehicle, sepeda motor, dan berbagai angkutan umum lainnya, sehingga 10 tahun ke depan kita bisa mandiri dengan energi baru terbarukan," ucapnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami