Nama Reza Paten kini mencuat usai dilaporkan atas penipuan robot trading miliknya, Net89. Dalam kasus tersebut, Reza diduga melakukan penipuan kepada 230 orang dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 28 M.

Reza Paten sendiri sudah dikenal sebagai seorang "pedagang" mata uang asing dan juga berkecimpung di dunia trading sejak tahun 2019 lalu. Reza juga diketahui adalah seorang ahli Forex yang dapat mendapatkan uang hingga Rp 100 M dari perdagangan mata uang asing tersebut.

Ia juga diketahui mempunyai beberapa perangkat lunak robot trading dengan nilai fantastis, yaitu sekitar Rp 500 M pada tahun 2021.

Pria berumur 38 tahun ini merupakan lulusan Teknik Informatika dan mempunyai kemampuan analisis yang cukup kuat. Reza Paten pun berkolaborasi dengan beberapa artis papan atas seperti Atta Halilintar dan Taqy Malik dalam bidang usaha yang ia jalani.

Ia pun pernah memenangkan lelang headband yang dilakukan oleh Atta Halilintar beberapa bulan lalu. Saat itu, Reza sempat "bersaing" dengan tersangka kasus trading, Indra Kenz yang juga memperebutkan headband dari Youtubers hits Indonesia tersebut.

Tak hanya itu, Reza juga sering disebut sebagai Crazy Rich Surabaya karena harta kekayaannya yang begitu banyak dan sering dipamerkannya di media sosial. 

Kehidupannya di dunia trading juga membuatnya bergabung dengan Pusat Edukasi Perdagangan Derivatif (Forex, Komoditas, dll) dan komunitas Pengguna Software Otomasi Trading yang diberi nama"Podosugi".

Pamor Reza juga begitu nampak di media sosial. Kini, ia berhasil mendapatkan 35 ribu followers di Instagramnya. Saat ini, selaain masih bekerja di dunia forex dan trading, Reza juga masih tercatat sebagai CMO di PT RNI merupakan perusahaan multi level marketing yang berdiri di Jakarta pada tanggal 27 Juni 2022. 

Dari berbagai bisnis yang ia jalani, Reza pun sempat mengaku lebih suka disebut sebagai "enterpreneur" dibanding selebgram atau ahli saham.

Bisnis trading yang dijalaninya itu pun diminati oleh banyak orang yang tertarik di bidang trading. Namun sayang, Reza pun harus terseret dalam kasus penipuan yang diduga dilakukan olehnya terhadap nasabah atau anggota trading Net89 yang dimiliknya.

Ia pun dilaporkan ke Bareskrim Polri atas penipuannya tersebut. Kuasa hukum korban robot trading Net89, M Zainul Arifin mengungkap setidaknya ada 134 pelaku yang dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas penipuan yang merugikan ratusan orang tersebut.