search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PBB Sentil Elon Musk Usai Jadi Bos Twitter
Senin, 7 November 2022, 13:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PBB Sentil Elon Musk Usai Jadi Bos Twitter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Volker Turk menyentil salah satu orang terkaya dunia Elon Musk setelah menjadi pemilik baru raksasa media sosial Twitter. Turk mendesak Musk tetap memperhatikan hak asasi manusia terutama soal kebebasan berekspresi dan berpendapat di Twitter. 

Turk menyampaikan kritik itu dalam sebuah surat setelah Musk berencana melakukan perubahan pada Twitter. Dalam surat tersebut, Turk mengatakan Twitter merupakan bagian revolusi global yang mengubah cara orang berkomunikasi.

"Saya menulis dengan keprihatinan dan ketakutan soal area digital publik dan peran Twitter di dalamnya," kata Turk pada Sabtu (5/11), seperti dikutip Reuters.

Sebagaimana perusahaan pada umumnya, menurut Turk Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platform dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

"Seperti semua perusahaan, Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platformnya dan mengambil langkah untuk mengatasinya. Demi menghormati hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform," kata Turk.

"Singkatnya, saya mendesak Anda untuk memastikan hak asasi manusia menjadi pusat pengelolaan Twitter di bawah kepemimpinan Anda," ujar pejabat tinggi PBB itu menambahkan

Akhir Oktober lalu, Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter. Tak lama setelahnya, ia memecat sekitar 50 persen karyawan perusahaan berlambang burung biru itu.

Beberapa yang dipecat yakni CEO Twitter Parag Agrawal, pejabat tinggi lain, tim hak asasi manusia, tim aksesibilitas, dan tim etika kecerdasan buatan.

Menanggapi pembelian Twitter oleh Musk, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan kekhawatiran terkait platform ini.

"Sekarang yang kita khawatirkan Elon Musk membeli bisnis yang menyebarkan kebohongan di seluruh dunia," kata Biden akhir pekan lalu.

Biden sebelumnya telah menyampaikan soal perlunya mengurangi ujaran kebencian dan informasi yang salah. Sementara itu, Musk berjanji bakal memulihkan kebebasan berbicara sembari mencegah Twitter menjadi platform penuh kebohongan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami