search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Negosiasi Perang Mandek, Ini Syarat dari Rusia dan Ukraina
Selasa, 8 November 2022, 17:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Negosiasi Perang Mandek, Ini Syarat dari Rusia dan Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina kembali menegaskan siap bernegosiasi dengan Rusia. Namun, kali ini disertai syarat baru secara tersirat, yakni Presiden Vladimir Putin harus lengser terlebih dahulu.

Hal tersebut diungkapkan penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, di tengah perang yang sudah berlangsung selama lebih dari 8 bulan dan terhentinya sejumlah upaya perundingan.

Dalam cuitannya, Podolyak menegaskan Ukraina tidak pernah menolak untuk bernegosiasi guna mengakhiri konflik. Hanya saja, salah satu syarat yang diberikan Ukraina sejak awal, yakni Rusia menarik seluruh pasukannya, memang sulit dipenuhi oleh Negeri Beruang Merah tersebut.

Dia tidak percaya bahwa Putin siap untuk melakukan pembicaraan damai secara adil, menunjukkan bahwa pembicaraan mungkin tidak akan terjadi sampai Putin tidak lagi menjadi pemimpin Rusia.

Meskipun Putin menghadapi ketidakpuasan yang meningkat atas kegagalan militernya untuk mencapai tujuan substansial di Ukraina, dia belum menunjukkan rencana untuk mundur.

"Apakah Putin sudah siap?" tulis Podolyak. "Jelas tidak. Oleh karena itu, kami konstruktif dalam penilaian kami: kami akan berbicara dengan pemimpin berikutnya [Rusia]," tuturnya, dikutip Newsweek, Selasa (8/11/2022).

Di sisi lain, Rusia pun memberikan syaratnya mereka sendiri.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam wawancara dengan televisi pemerintah Rusia mengatakan Kremlin selalu siap mendengarkan "rekan-rekan Barat" jika mereka membuat permintaan lain untuk mengatur perundingan. 

Namun, dia menambahkan Barat perlu sepenuhnya mempertimbangkan kepentingan Federasi Rusia dan keamanannya serta menawarkan beberapa pendekatan serius yang akan membantu meredakan ketegangan.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setiap negosiasi harus dimulai dengan Amerika Serikat (AS), yang katanya memiliki suara yang menentukan tentang bagaimana konflik akan berakhir.

Pekan lalu, Putin mengatakan kondisi yang diperlukan dapat muncul untuk memicu negosiasi, tetapi Ukraina menolak untuk membahas apapun dengan Moskow.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami