search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tari Petilaran Dewi Anjani dan Prahara Putri Mandalika Tampil di Festival Prambanan
Rabu, 7 Desember 2022, 05:46 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tari Petilaran Dewi Anjani dan Prahara Putri Mandalika Tampil di Festival Prambanan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Festival penguatan moderasi beragama berbasis Seni Keagamaan Hindu tahun 2022 digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas) Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Jogyakarta. Klaten Jawa Tengah.

Provinsi NTB sendiri ambil bagian dalam pagelaran seni yang dikoordinir oleh Bidang Binmas Hindu Kementerian Agama Provinsi NTB. 

Tari Petilaran Dewi Anjani dan tari Prahara Putri Mandalika ditampilkan di Festival seni yang berlangsung dari tanggal 1-5 Desember 2022 tersebut. 

Ketua Kontingen NTB, I Gde Subrata SE SAg, Selasa (6/12) mengatakan, 25 peserta  kontingen dari NTB ini memenuhi undangan untuk hadir dalam Festival. 

Tujuan festival sendiri adalah untuk menguatkan nilai-nilai agama, seni dan budaya Nusantara sebagai jati diri bangsa Indonesia.

"Berdasarkan visi dalam rencana strategis Kementerian Agama tahun 2020-2024 yakni Kementerian Agama yang profesional dan handal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk Indonesia yang maju, yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong, maka Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu menyelenggarakan Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Keagamaan Tahun 2022," terang I Gde Subrata, yang juga Kepala Bidang Bimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi NTB. 

Mengusung tagline “Merajut Harmoni dalam Keberagaman dari Prambanan untuk Indonesia Jaya”, beberapa ragam kegiatan yang disajikan dalam Festival Penguatan Moderasi antara lain pementasan seni dan budaya lokal; pameran UMKM; sarasehan yang bertajuk seni agama dan politik dalam bingkai moderasi beragama; serta Pemberian penghargaan kepada Tokoh Hindu Jawa tengan dan DIY.

"Provinsi NTB menampilkan tari petilaran Dewi Anjani dan Prahara Putri Mandalika. Ditarikan oleh 10 orang penari," jelas I Gede Subrata. 

Putri Mandalika merupakan sebuah legenda cerita rakyat di Lombok bagian Tengah. Dimana cerita ini menjadi Festival Tahunan Lombok yang disebut Bau Nyale

Pada zaman dahulu terdapat Kerajaan di Pantai Selatan yaitu Kerajaan Sekar Kuning dari Negeri Tonjeng Beru yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Raden Panji Kusuma yang terkenal dengan sebutan nama Raja Tonjeng Beru dan Permaisurinya bernama Dewi Seranting.

Kerajaan ini memiliki seorang Putri Mahkota yang memiliki wajah berparas cantik rupanya, ramah, sopan, dan memiliki rambut yang panjang, bernama Putri Mandalika. Karena kecantikkan sang Putri, banyak Pangeran dari berbagai Kerajaan yang datang untuk mempersunting sang Putri. Namun sang Raja memberikan keputusan sang Putri untuk memilih.

Karena persaingan ketat antara Pangeran, maka Putri mengambil keputusan untuk bersemedi, dan dalam semedi itu Putri mendapatkan petunjuk. Putri Mandalika mengumpulkan semua warga dan Pangeran yang akan melamarnya untuk berkumpul pada tanggal 20 Bulan 10 Bulan Sasak di Pantai Seger Kuta menjelang pagi hari (Brahma Muhurta). 

Untuk menghindari terjadinya peperangan antar Pangeran yang akan melamar dirinya, Putri Mandalika akan menerima lamaran semua Pangeran yang akan melamarnya. Putri Mandalika mengambil keputusan tersebut supaya ketentraman dan kedamaian Pulau tidak rusak karena perselisihan.

Putri Mandalika menceburkan dirinya ke laut dan Moksa menjadi cacing laut yang oleh masyarakat Suku Sasak Lombok disebut dengan nama “Nyale”, karena masyarakat Suku Sasak Lombok percaya bahwa cacing tersebut merupakan jelmaan Sang Putri Mandalika. 

Setiap Bulan Februari masyarakat Suku Sasak Lombok Selatan (Pantai Kuta) berbondong bondong ke laut untuk menangkap Nyale tersebut. Tarian ini diciptakan oleh Almarhum Bapak Hj Abdul Hamid. 

Sedangkan Gunung Rinjani merupakan Gunung tertinggi di Pulau Lombok, dengan keindahan alamnya maka Gunung Rinjani dijadikan destinasi wisata. Patileran Dewi Anjani merupakan tempat Stana Dewi Anjani.Dewi Anjani mempunyai paras yang sangat cantik dan bijaksana.

Di sekitar kediaman Dewi Anjani tumbuh hamparan bunga Edelweis yang sangat subur menjadikan tempat itu sangat indah. Dewi Anjani mempunyai pasukan yang sangat sakti yang dinamakan Bala Anjani. Dengan alamnya yang sangat indah dan keindahan Danau Segara Anak nya. Yang airnya sangat jernih dan bisa memberikan kehidupan di sekitarnya. 

Dan bagi umat Hindu di seluruh Lombok, setiap Sasih Kelima melaksanakan Ritual Mulang Pekelem yaitu ritual yang sakral untuk pengembalian unsur Panca Datu atau Alam Semesta untuk keharmonisan, yang lazim disebut dalam Hindu yaitu Upakara Danu Kertih yang bertempat di Danau Segara Anak Gunung Rinjani. Tarian ini diciptakan oleh Ida Bagus Kediri pada tahun 2015.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami