Pameran "Nyampaht", Komunitas Malu Dong Ajak Jaga Alam Bali Lewat Seni
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Komunitas Malu Dong kembali menyuarakan pentingnya kesadaran lingkungan melalui karya seni.
Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-16, komunitas ini menggelar pameran seni rupa bertajuk “Seni untuk Perubahan: Merayakan Keindahan Alam Bali” di Sudakara Artspace, Sanur.
Pameran ini menghadirkan kolaborasi 13 seniman lokal, dengan tema “Nyampaht” yang terinspirasi dari filosofi sapu lidi—simbol kekuatan persatuan dalam menghadapi persoalan sampah plastik di Bali.
"Sapu lidi menggambarkan semangat gotong royong. Membersihkan Bali tak bisa sendiri. Harus bersama: pemerintah, pebisnis, seniman, masyarakat,” ujar Komang Sudiarta, pendiri Komunitas Malu Dong.
Karya-karya yang dipamerkan bukan hanya mengundang decak kagum secara visual, tapi juga menyuarakan pesan lingkungan yang kuat. Pengunjung diajak merenung tentang hubungan manusia dengan alam serta peran individu dalam menjaga kelestarian bumi, khususnya Bali.
Ricky Putra, COO Sudamala Resorts, menilai pameran ini sebagai bentuk nyata bahwa seni dapat menjadi penggerak perubahan sosial.
"Seni mampu menggugah hati dan membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam," jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa pameran ini merupakan kelanjutan dari gerakan #Menuju16TahunMaluDong, yang sebelumnya telah menggelar berbagai aksi seperti bersih-bersih pantai, sawah, gunung, desa, dan juga edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah.
Dengan semangat kolektif, Komunitas Malu Dong mengajak seluruh elemen masyarakat Denpasar untuk ikut serta dalam menjaga Bali tetap bersih dan lestari—dengan cara yang indah: melalui seni.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga