search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Meriahkan Akhir Tahun, Festival Suwat ke-8 Gandeng ISI Denpasar dan Seniman
Senin, 19 Desember 2022, 13:38 WITA Follow
image

beritabali/ist/Meriahkan Akhir Tahun, Festival Suwat ke-8 Gandeng ISI Denpasar dan Seniman.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Desa Suwat, kecamatan Gianyar kembali menggelar Festival Air Suwat ke-8 di penghujung tahun 2022. Acara kali ini spesial karena festival melibatkan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan seniman Gianyar. Garapan seni pun diyakini lebih epik.

Bendesa Suwat, Ngakan Putu Sudibya, didampingi ketua panitia dan Jero mangku beji menyatakan festival Suwat dimulai sejak 25 Desember 2022 dengan penanaman pohon. Lalu pada 30 Desember ada berbagai lomba di lumpur mengambil lokasi di areal sawah. 

Pada 30 Desember pula, ada mendak Tirta di Beji Melahangge. Tirta itu akan digunakan untuk ajang Siat Yeh atau perang air. “Puncaknya adalah Siat Yeh pada 1 Januari 2023,” ujar Sudibya.

Mengawali tahun 2023, pihaknya ingin tampil sebagai orang baru dengan semangat positif. “Kami melibatkan semua komponen di Suwat. Ini ritual untuk semua orang digelar 1 Januari 2023,” ujar Sudibya.

Acara rencananya juga diikuti wisatawan asing. Apalagi, Suwat dengan objek waterfall kini banyak dikunjungi wisatawan asing. Dikatakan festival ini sebagai ajang bangkit dan bersatu untuk mengisi era baru setelah pandemi. 

“Maka temanya, Bangkit Bersatu Bersama Air. Air bagi orang Hindu dan semua orang adalah hak penting. Kami ingin media air mengambil taksu air. Air bisa menyatukan, menyuburkan dan menghidupkan,” ungkapnya. 

Khusus perang lumpur, pihaknya mengundang desa adat di Kabuapten Gianyar untuk ikut terlibat. “Ada permainan perang tradisional, yakni tarik tambang, jalan di atas bambu, dan berbagai permainan di lumpur,” imbuhnya.

Lalu mengenai penanaman pohon di Suwat waterfall, pihaknya ingin menjaga kelestarian air. “Air yang jatuh diserap tumbuhan dan dikeluarkan oleh tumbuhan berupa mata air,” tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami