Mantan Komandan Rusia Ungkap Kondisi Pasukan Putin di Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Mantan komandan militer Rusia menyatakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin telah kalah dalam pertempuran penting di Ukraina. Di tengah perang yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan pertempuran kini terkonsentrasi di tenggara Ukraina di kota Bakhmut, yang selama berbulan-bulan telah menjadi tempat pertempuran paling sengit dalam perang tersebut.
Pasukan Rusia di wilayah tersebut dipimpin oleh Grup Wagner, pasukan militer swasta yang didirikan oleh sekutu Putin, Yevgeny Prigozhin, yang menghadapi tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan serangan terhadap warga sipil.
Pertempuran di Bakhmut, yang merupakan rumah bagi tambang terdekat yang mengandung sumber daya strategis termasuk garam dan gipsum, berlanjut selama akhir pekan. Rusia pun tampaknya memperoleh keuntungan di dekat Soledar, dengan ahli militer Rusia menyarankan melakukan pengepungan terhadap pasukan Ukraina.
Namun, kemenangan taktis di Bakhmut mungkin tidak mengubah gelombang perang demi Kremlin, kata Igor Girkin, mantan komandan Rusia yang dikenal karena perannya dalam operasi Krimea Rusia tahun 2014.
Girkin mengatakan kemenangan Rusia di Bakhmut masih "sangat jauh", memperkirakan itu akan berlangsung setidaknya satu bulan lagi.
Bahkan, jika Rusia mencapai kemenangan taktis, dia mengatakan itu masih akan menjadi kerugian strategis.
"Secara strategis, kita telah kalah, sekali lagi melemparkan kekuatan dan sarana terbaik 'pada objek yang tidak layak," kata Girkin.
Dia menambahkan bahwa Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia sebagian besar bersalah karena memerintahkan invasi, tetapi Grup Wagner juga perlu ikut disalahkan karena membiarkan pasukannya digunakan dalam pertempuran ini.
"Komandan yang membiarkan tentaranya disia-siakan begitu saja dan sia-sia (bahkan bertindak atas perintah) tidak dapat dianggap sebagai pemimpin militer yang baik dalam hal apa pun," tulisnya.
Menurut Institute for the Study of War (ISW), sebuah think-tank yang berbasis di AS, Grup Wagner telah berusaha menyalahkan Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) atas lambatnya kemajuan dalam pertempuran.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Rusia, Prigozhin dilaporkan mengatakan tentara Grup Wagner kesulitan untuk melewati garis Ukraina "karena kurangnya kendaraan lapis baja, amunisi, dan pasokan peluru 100 mm," lapor ISW.
Girkin, yang menjadi makin kritis terhadap kepemimpinan Moskow dalam perang, mengatakan bahwa Kremlin melihat perpecahan kepemimpinan atas invasi menyusul laporan bahwa Prigozhin menuduh oligarki mendiskreditkan Grup Wagner.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net