Geger Korupsi Guncang Ukraina, Wakil Menteri Ditangkap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Skandal korupsi menggoyang Ukraina. Saat sedang berperang dengan Rusia, Kyiv dihantam kabar skandal yang melibatkan Kementerian Pertahanan dan juga Kementerian Pembangunan Masyarakat dan Wilayah.
Dalam laporan ABC News, media Ukraina menuding Kemenhan di Kyiv menyetujui kontrak untuk memasok makanan kepada tentara di garis depan dengan harga 'dua hingga tiga' kali lipat dari harga normal.
Menurut situs berita ZN.UA., kontrak tersebut berjumlah 320 juta euro (Rp4,8 triliun) untuk tahun 2023. Atas hal ini, Kemenhan Ukraina direncanakan akan melakukan pertemuan dalam waktu sesegera mungkin.
Meski begitu, sejauh ini mereka masih menolak tuduhan ini. Kementerian mengatakan telah membeli produk yang relevan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh undang-undang.
"Laporan itu adalah manipulasi yang disengaja. Kami akan membuka penyelidikan atas penyebaran informasi menyesatkan', yang merugikan kepentingan pertahanan selama periode khusus," tulis kementerian itu dikutip Euronews, Senin (23/1/2023).
Selain di Kemenhan, Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) menangkap Wakil Menteri Pertama Pembangunan Masyarakat dan Wilayah, Vasyl Lozynkiï, pada hari Sabtu. Ia dicurigai melakukan penggelapan.
"Vasyl Lozynkiï diduga menerima 370.000 ribu euro untuk memfasilitasi penyelesaian kontrak pembelian peralatan dan generator dengan harga yang dinaikkan," kata NABU dalam siaran pers.
Generator dalam permintaan tinggi di Ukraina. Hal itu terjadi di tengah kekurangan listrik menyusul serangan Rusia pada infrastruktur energi.
Ukraina sendiri memiliki sejarah panjang korupsi yang merajalela dan pemerintahan yang goyah. Transparency International menempatkan korupsi di negara itu pada posisi 122 dari 180 negara, tidak jauh lebih baik dari Rusia pada tahun 2021.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net