search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ahli 'Ramal' Gempa Lebih Besar Akan Hantam Timur Tengah
Rabu, 8 Februari 2023, 13:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ahli 'Ramal' Gempa Lebih Besar Akan Hantam Timur Tengah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang ahli gempa Jepang meyakini bahwa gempa bumi yang lebih besar akan kembali muncul di Timur Tengah. Prediksi ini muncul setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 menghantam Turki dan Suriah awal pekan ini.

Hal ini disampaikan oleh Yagi Yoji, profesor seismologi dan pakar patahan di Universitas Tsukuba. Ia mengatakan prediksinya melalui sebuah artikel dan wawancara dengan media lokal.

Menurutnya, ada beberapa patahan di dekat episentrum gempa ini di mana lempeng Anatolia timur laut bertemu dengan lempeng Arab, dan ini mengarah pada pembentukan struktur tektonik yang kompleks di antara mereka. Hal tersebut bisa menimbulkan gempa yang lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Turki dan Suriah.

"Stres terakumulasi dan ketika mencapai puncak ketegangan, lempeng-lempeng ini bertabrakan satu sama lain, melepaskan energi besar yang menyebabkan pergeseran lapisan bumi, yang menyebabkan gempa bumi," papar Yagi, dilansir Arab News, Rabu (8/2/2023).

Dia mencatat bahwa pada Januari 2020, gempa berkekuatan M 6,7 terjadi di dekat Patahan Anatolia Timur dan banyak orang meninggal akibat bangunan runtuh.

Pada 1939, gempa berkekuatan M 7,8 terjadi di Erzincan timur, menewaskan lebih dari 30.000 orang. Ada juga gempa bumi lain yang menewaskan sekitar 17.000 orang.

Menurut analisis yang dilakukan oleh US Geological Survey, kedalaman pusat gempa pertama berkekuatan M 7,8 pada hari Senin lalu adalah 17,9 kilometer di bawah permukaan bumi. Sementara kedalaman pusat gempa kedua berkekuatan M 7,5 pada berada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.

Karena kedua gempa tersebut terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal, bumi berguncang keras di dekat pusat gempa dan menyebabkan kehancuran di wilayah yang luas.

Adapun, korban jiwa akibat gempa Turki dan Suriah tersebut telah mencapai lebih dari 7.800 orang.

Berdasarkan keterangan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, korban tewas di negaranya telah mencapai 5.894 orang dan lebih dari 34.000 lainnya luka-luka.

Sementara itu, korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 1.932 orang.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami