search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Kue Amplog, Jajanan Khas Loloan Timur Disajikan Saat Maulud Nabi
Sabtu, 18 Februari 2023, 18:12 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mengenal Kue Amplog, Jajanan Khas Loloan Timur Disajikan Saat Maulud Nabi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Jaje atau kue amplog khas Loloan Timur biasanya disajikan pada bulan Maulud Nabi Muhammad atau bulan Ramadhan sebagai menu tambahan berbuka puasa. Bahkan kue ini dihidangkan di kegiatan satu abad NU yang diselenggarakan di Loloan Timur.

Iim Hidayati, salah satu warga Loloan Timur menjelaskan bahan dasar untuk membuat kue amplog adalah tepung beras. Jajanan tradisional yang unik memiliki cita rasa gurih dan lembut. Bahkan sudah dibuat secara turun temurun dari beberapa generasi. Kue amplog mirip kue ketan namun yang menonjol adalah variasi warna yang lebih banyak. Harganya pun terjangkau, dimana sebungkus kertas mika berisi 3 jaje dihargai Rp3.000. 

"Hidangan ini pas disanding dengan segelas kopi. Dan ada juga kue amplog berbahan dasar tepung beras. Cara olahannya tepung beras dikukus bersamaan kelapa parut, setelah itu ditumbuk hingga kalis bersama parutan kelapa hingga lembut. Setelah itu dicetak. Jajanan ini sangat unik dan sejak turun menurun sudah ada," tuturnya sembari menambahkan proses pembuatannya tidak terlalu lama.

Iim menuturkan pada saat perayaan Satu Abad NU di Loloan, ia menjual kue amplog di stand kuliner dan juga bazar UMKM kecil. 

"Jika diambil sejarah jaje amplog cukup punya citra rasa tersendiri. Saat kecil jaje amplog merupakan jaje favorit bagi keluarga. Uniknya juga disajikan bulan Ramadhan, tapi kini disajikan saat ada tamu disandingkan dengan segelas kopi. Hari ini buat sebanyak 5 kg lumayan juga hasilnya dan bisa jadi di rumah keluarga juga lagi membuat jaje amplog khas asli kampung Loloan," katanya. 

Selain untuk menambah penghasilan, Iim juga punya niat untuk melestarikan jajan tradisional agar tetap bertahan di tengah maraknya kue-kue yang lebih kekinian.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami