search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Baku Hantam dan Ricuh Warnai Laga Sepak Bola dan Wushu Porprov XI NTB
Selasa, 21 Februari 2023, 22:47 WITA Follow
image

beritabali/ist/Baku Hantam dan Ricuh Warnai Laga Sepak Bola dan Wushu Porprov XI NTB.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Porprov XI NTB hari keempat pada cabang olahraga (Cabor) sepak bola dan Wushu, sempat diwarnai baku hantam dan ricuh. 

Pada cabor sepak bola yang mempertemukan kontingen Kabupaten Bima melawan Kabupaten Dompu, di GOR 17 Desember Turida, Kota Mataram, Senin (20/2) diwarnai baku hantam antar pemain kedua kesebelasan.

Kericuhan juga terjadi di laga perebutan medali emas pada cabor Wushu, antara Kontingen Kota Mataram dan Kota Bima. Laga sepak bola yang sejak awal sengit itu tercoreng pada menit ke-35, sejumlah pemain dari kedua tim terlibat baku hantam.

Kejadian itu berawal dari perebutan bola di sekitar kotak penalti Bima. Pemain Bima yang menggunakan jersey merah terlihat melakukan sikutan kepada pemain Dompu, sehingga memicu terjadinya baku hantam.

Akibat dari kejadian tersebut memicu pemain kedua tim ikut terlibat baku hantam. Wasit yang memimpin laga tersebut kemudian memberikan kartu merah kepada pemain yang terlibat baku hantam.

Sementara ricuhnya laga Wushu yang berlangsung di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, lantaran kontingen Kota Bima merasa dicurangi saat juri memenangkan perwakilan Kota Mataram. Ofisial Kota Bima pun mengkritik keras hingga saling beradu dorong dengan petugas keamanan.

Kontingen Bima mencurigai adanya pengaturan skor pada kelas 70 kilogram. Antara Syahputra dari Kota Mataram melawan H. abib dari Kota Bima.

Sementara itu berdasarkan keterangan dari panitia, keunggulan Habib pada babak kedua memang diakui mendominasi. Namun pada waktu stop, Habib sempat meluncurkan pukulan ke wajah Syahputra, dimana hal itu sangat dilarang dan berpotensi menyebabkan pengurangan poin bagi Habib.

Setelah beradu dorong dan saling lontar kata kasar selama kurang lebih 10 menit, kericuhan pun mulai mereda dengan posisi kontingen Kota Bima yang  membawa pulang medali perak.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami