Tak Terima Dikritik, Bos Pasukan Wagner Ancam Tembak Gubernur Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, geram usai dikritik gubernur Provinsi Sverdlovsk, Yevgeny Kuivashev, hanya peduli mengurus bisnis makanan alih-alih perang. Prigozhin mengancam bakal menembak Kuivashev.
Diberitakan Reuters, dalam keterangan resminya, Prigozhin mengatakan bakal menindak Kuivashev seperti yang dilakukan diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
"Selama perang 1941-1945, yang sekarang sedang terulang, Stalin dengan mudah menembak orang-orang seperti Anda. Saya pikir kami juga bakal ke masa-masa itu," kata Prigozhin merujuk kepada Kuivashev seperti dikutip Reuters.
"Saya yakin waktunya tak akan lama saat orang-orang mencapai puncak amarah dan menyiksa Anda dan orang-orang seperti Anda," lanjut dia.
Kuivashev sebelumnya mengkritik Prigozhin karena bos Wagner tersebut menuding gubernur daerah-daerah di Rusia ogah mengubur para pejuang Wagner dengan kehormatan militer.
Kuivashev lalu menyarankan Prigozhin untuk fokus berbisnis ketimbang mengurusi perang di Ukraina.
"Jika setiap pengusaha yang menghasilkan uang dari makanan sekolah mencoba untuk menjalankan negara, kami tidak akan bertindak terlalu jauh," kata Kuivashev.
"Setiap orang harus menjaga bisnisnya masing-masing. Masak irisan daging dan merebus pasta, dan kami di daerah akan menyelesaikannya sendiri."
Prigozhin lantas berang dengan pernyataan Kuivashev tersebut. Dia pun menegaskan telah berhenti menjadi pengusaha sejak tahun lalu dan kini mengabdikan diri sepenuhnya untuk memimpin para prajurit Wagner.
Selain itu, tak cuma Kuivashev, Prigozhin juga mengatakan walikota St Petersburg, yang telah lama berseteru dengannya, juga bakal dieksekusi seperti di zaman Stalin.
Ancaman Prigozhin itu pun dinilai para analis berguna bagi Rusia untuk membuat para elite ketar-ketir tentang apa yang akan terjadi apabila Presiden Rusia Vladimir Putin mundur.
Beberapa analis juga mewanti-wanti bahwa Prigozhin dan tokoh-tokoh lain di Rusia yang punya pasukan sendiri seperti pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, bisa balik menyerang para pejabat pemerintahan suatu hari nanti.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net