Zelensky Sebut 800 Tentara Rusia Tewas di Bakhmut: Putin Masa Bodoh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan rezim Presiden Vladimir Putin tak peduli ketika ratusan prajurit Rusia gugur di Bakhmut, medan tempur terpanas di Ukraina saat ini. Dalam keterangannya pada Selasa (28/2), Zelensky mengatakan Ukraina menewaskan sekitar 800 tentara Rusia sejak Kamis pekan lalu.
Meski banyak prajurit gugur, Putin disebut seolah tak acuh dan malah terus mengirim tentara ke medan perang.
"Yang paling sulit, seperti sebelumnya, yakni Bakhmut. Rusia tidak peduli sama sekali. Dia tetap mengirim mereka [tentara] terus-menerus untuk menyerang kami," kata Zelensky seperti dikutip AFP.
Bakhmut saat ini memang menjadi medan tempur terpanas, di mana pasukan Ukraina melawan balik tentara Rusia mati-matian. Saking panasnya, pasukan Rusia sampai-sampai disebut ketakutan dan memilih membiarkan tentara bayaran Wagner Group yang membuka jalan.
"Pasukan reguler takut untuk bergerak maju. Saat ini kelompok 5-10-20 Wagner bergerak maju dan mengambil posisi," ujar Komandan Brigade Mekanis Terpisah ke-28, Yuriy Madyar, kepada CNN.
"Wagner menyerang ke segala arah di Bakhmut sebagai kelompok terdepan yang tak bisa mundur. Setelah itu, baru lah pasukan reguler masuk."
Menurut Zelensky, pertempuran di garda depan bagian timur Bakhmut kian brutal, seiring ratusan tentara Rusia berjatuhan tiap hari.
Rekaman udara AFP menunjukkan hampir semua bangunan di kota itu runtuh. Kota itu pun dipenuhi kepulan asap.
Meski situasi Bakhmut terus berkecamuk, Zelensky bersumpah bakal mempertahankan kota itu selama mungkin. Madyar juga sempat menegaskan bahwa pasukannya masih menguasai Bakhmut meski digempur mati-matian oleh Rusia.
"Selama 24 jam ini, musuh terus menggempur, menembakkan segala yang mereka punya. Mereka tak berhasil di darat, sehingga mulai menembak dari udara," ujar Madyar kepada CNN, Selasa (28/2).
"Musuh bermimpi bisa menutup jalan masuk Bakhmut dan mengambil jalan yang dikenal sebagai jalan kehidupan. Kenyataannya, Bakhmut tak terkepung."
Sementara itu, pada pertemuan Layanan Keamanan Federal Rusia (Federal Security Service/FSB), Selasa (28/2), Putin sempat mengakui bahwa ada pasukan Rusia gugur selama "operasi militer khusus" di Ukraina.
Putin berterima kasih kepada anggota FSB, selaku pasukan yang berperang di Ukraina, karena telah berjuang sepenuh hati demi Rusia. Dia lantas meminta FSB memberikan dukungan bagi keluarga prajurit yang gugur di medan perang.
"Sayangnya, ada pasukan kami yang tewas. [Oleh sebab itu], kepemimpinan FSB harus melakukan segalanya untuk memberikan dukungan tambahan kepada keluarga rekan-rekan kita yang gugur," kata Putin, seperti dikutip CNN.
"[Tahun] 2022 adalah tahun yang istimewa bagi seluruh negara dan untuk bakti kalian."(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net