search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kisah Wanita Kembar Tiga dari Kaki Gunung Rinjani Peraih Beasiswa NTB
Selasa, 21 Maret 2023, 01:19 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kisah Wanita Kembar Tiga dari Kaki Gunung Rinjani Peraih Beasiswa NTB.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sri Trisna Dewi adalah alumni Beasiswa NTB. Bersama dua saudara kembarnya, tamatan Universitas Kebangsaan Malaysia ini menceritakan kisahnya hingga meraih beasiswa. 

“Saya angkatan Pertama Beasiswa NTB,” kata  Tiwi sapaan Sri Trisna Dewi di acara Jumpa Zul Rohmi Gebyar Beasiswa NTB, di lapangan Sangkareang kantor Gubernur, Senin (20/3).

Awardee kembar tiga kelahiran Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah merupakan wanita pertama dari desa Lantan yang berada di kaki gunung Rinjani yang telah mampu menyelesaikan studi jenjang Strata dua, diluar negeri.

“Kami wanita pertama dari desa Lantang,yang mampu menyelesaikan study jenjang S-2 di desa ini, bahkan mampu kuliah hingga keluar negeri,” ujarnya.

Dikatakannya, bahwa pengalaman ke Malaysia sangat luar biasa. Apalagi bagi warga desa yang tinggal terpelosok di kaki gunung Rinjani. Memiliki kesempatan untuk kuliah ke luar negeri dengan gratis, merupakan hal yang sungguh luar biasa.

Selain dirinya, saudara kembarnya Sri Trisna Yanti memperoleh beasiswa ke Polandia dan Sri Trisna Wati memperoleh beasiswa ke Malaysia bersamanya.

Setelah selesai menempuh jenjang S-2 dari luar negeri ketiga saudara kembar ini, berkiprah membangun desanya bersama pemuda dan pemerintah desa, untuk membangun potensi wisata desa Lantan.

Untuk itu, ia berharap Program beasiswa untuk kuliah ke luar negeri dengan gratis yang di gagas Gubernur NTB terus dilanjutkan. Karena beasiswa untuk pendidikan merupakan investasi jangka panjang.

“Pendidikan ini investasi jangka panjang, yang tidak langsung dapat dilihat seperti bangunan, gedung-gedung, fasilitas,“ ujarnya.

Ia mengaku bahwa, jarang sekali pemimpin yang ingin menginvestasikan pendidikan. Apalagi menurutnya, bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Tidak langsung dirasakan atau dilihat manfaatnya, seperti investasi fisik atau pembangunan.

Namun ia yakin, apabila pemuda-pemudi dari pelosok-pelosok desa diberikan kesempatan, untuk belajar ke luar negeri, dapat membuka cara berpikir akan luasnya cakrawala dunia.

“Saya bersama pemuda-pemudi lainnya,menyampaikan  ucapan terikamsih banyak, dan program beasiswa ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda-pemudi untuk belajar keluar negeri,” tutupnya.

Sementara Wakil Dubes Polandia, Stefan Piotr Firlus mewakili Dubes Beata Stoczy?ska mengatakan, program beasiswa NTB adalah kebijakan publik yang sangat baik. 

"Saya percaya masih banyak talenta berbakat dan dinamis yang siap menempuh pendidikan lebih luas keluar negeri," ujar Stephen, yang hadir di acara Jumpa Zul Rohmi Gebyar Beasiswa NTB di lapangan Sangkareang, kantor Gubernur, Senin (20/03). 

Dikatakannya, kerja sama beasiswa selama empat tahun ini telah berjalan dengan baik dan siap membuka lebih banyak lagi kesempatan beasiswa ke Polandia seperti misalnya beasiswa Stefan Banach yang telah mulai dibuka. 

Ia juga berpesan kepada masyarakat NTB bahwa keputusan untuk menempuh pendidikan tinggi keluar negeri dapar merubah keluarga, lingkungan bahkan negara.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami