search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Italia Sebut Bali Dijual Murah Meriah, Pelaku Pariwisata Beri Balasan Menohok
Sabtu, 25 Maret 2023, 20:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bule Italia Sebut Bali Dijual Murah Meriah, Pelaku Pariwisata Beri Balasan Menohok.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Warga asing atau bule yang merupakan Tiktoker @Ban Maxi melontarkan kritikan kepada pemerintah dan masyarakat sendiri dengan mengatakan bahwa Bali kini dijual murah meriah.

Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan orang kulit putih memilih pindah ke Bali karena sanggup hidup dengan nyaman di Bali dengan biaya yang sangat terjangkau. 

Maka itulah, ia menyinggung kebijakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menjual Bali dengan murah menyebabkan banyak bule bermasalah di Pulau Dewata.

"Kenapa mereka orang putih itu memilih pindah ke Bali? Karena murah meriah mencret. Karena murah sekali, mereka pindah semuanya," paparnya seperti dibagikan akun TikTok @Bang Maxi yang dikutip, Jumat 24 Maret 2023.

"Kalau saya warga Negara Indonesia dan saya warga Bali, saya akan sangat-sangat malu. Karena pulau saya itu dijual murah ke kacung kampret. Nggak ada harga," jelasnya lagi.

"Jadi bule-bule yang kere di sana (di negerinya) dan nggak sanggup hidup. Mereka pindah ke Bali karena murah dan bisa makan nasi Jinggo Rp 5 ribu di jalan," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Aliansi Pariwisata Marginal Bali, Wayan Puspa Negara membantah hal tersebut. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari pengaruh kurs rupiah terhadap dolar. Lantas, ia menekankan perlunya melihat persoalan secara komprehensif karena pemilik akomodasi seperti guest house, inn dikelola masyarakat lokal.

"Haha.. yang jual murah siapa? bagaimana dengan kurs rupiah terhadap dollar dan Bank note lainya? Terus pelaku usaha akomodasi non bintang yang bukan punya investor besar seperti guest house, inn, home stay pension, accomodation, yang dikelola masyarakat lokal tamu apa yang menginap? Kita harus berpikir komprehensif dalam melihat pariwisata, betul kita butuh turis berkualitas tapi tata dulu blue print destinasi kita dengan baik," tandasnya. 

Lebih lanjut, ia menyebut beberapa jenis turis di seluruh dunia yang tetap diterima di semua destinasi negara maju yang sesuai kemampuan dompet wisatawan asing tersebut. diantaranya:

1. Backpacker - low budget - long stay (biasa tinggal di hostel, motel, GH, Inn, Pnsn, Accm) 
2. Midle low (tinggal di city hotel)
3. Midle up (tinggal di bintang 1 s/d 2, private Villa) 
4. Deluxe (tinggal di bintang 3,4,5, resort & private villa)
5. Jetzet (tinggal di resort bintang 5, Bintang 5+, Pent house, Luxury villa & President suite)

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami