search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Gelar Pertemuan di Bali, Ini yang Dibahas
Selasa, 28 Maret 2023, 12:09 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Gelar Pertemuan di Bali, Ini yang Dibahas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Hari ini, Selasa (28/3/2023) tengah berlangsung Pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau the 1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di kawasan Nusa Dua, Bali. 

Penyelenggaraan AFMGM pada jalur keuangan berlangsung akan berlangsung pada 28-31 Maret 2023 ini tidak lepas dari peran Indonesia yang resmi menjadi Keketuaan ASEAN 2023.  

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 merupakan bagian dari tahapan menuju terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) yang saling terkoneksi, inklusif, dan sejahtera pada 2025.

"Kita akan setting the tone, dari sisi ASEAN ke depan. Permasalahan lingkungan di luar masih sama seperti G20. Faktor eksternal masih punya tekanan dan global memberikan dampak signifikan ke emerging market dan Indonesia, tapi sebagai kawasan di regional bisa mengatasi permasalahan ini," jelas Dody saat ditemui di Bali, Senin (27/3/2023).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu menambahkan, kondisi perekonomian ASEAN saat ini stabil.

Bahkan untuk tahun 2023, organisasi internasional seperti International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan OECD memandang kawasan ASEAN sebagai epicentrum of growth, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi tahun ini.

"Hal ini yang kemudian menjadi semangat bersama untuk menuju kawasan yang lebih stabil dan berkelanjutan," ucap Febrio dalam kesempatan yang sama.

Adapun Kementerian Keuangan dan BI akan menghadirkan sekitar 24 pertemuan yang meliputi pertemuan utama, mulai tingkat deputi hingga prinsipal.

Dalam rangkaian pertemuan utama tersebut, para delegasi akan menyusun langkah kolektif dan kolaboratif untuk mewujudkan 3 prioritas hasil ekonomi atau priorities economic deliverables (PEDs).

Ketiga prioritas hasil ekonomi yang dimaksud diantaranya membangun kembali pertumbuhan wilayah, konektivitas, dan daya saing baru (recovery rebuilding). Selanjutnya yakni mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital inklusif (digital economy), serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh (sustainability).

Kerangka tersebut diharapkan dapat memperkuat para negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia melalui langkah bersama sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia atau epicentrum of growth.

Pada hari ini Selasa (28/3/2023), akan diselenggarakan dua high level seminar bertajuk 'From ASEAN to The World: Payment System in Digital'. Juga akan berlangsung high level seminar bertajuk 'Innovative Strategy to Further Enhance Financial Inclusion'.

Kemudian pada Rabu (29/3/2023) akan diselenggarakan high level seminar bertajuk 'Aligning Policies for Climate Transition'.

Bersamaan dengan itu, pada Rabu (29/3/2023) Kementerian Keuangan menghadirkan sejumlah side events antara lain Seminar High-Level Dialogue Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs.

Juga terdapat acara Seminar on Financing Transition in ASEAN pada 29-30 Maret 2023. Kemudian, pada Kamis (30/3/2023) akan diselenggarakan Workshop on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs. Serta Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023: Imaging A Net Zero ASEAN.

Rangkaian seminar tersebut berencana menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka antara lain Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan gubernur bank sentral negara tetangga.

Juga akan dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan anggota ASEAN lainnya, Ketua OJK Mahendra Siregar.

Serta perwakilan lembaga internasional, di antaranya Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlement (BIS), praktisi fintech dan perbankan. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami