Kiamat Paspor Sudah Dekat, Digantikan Teknologi Ini
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Selama ini, jika bepergian ke luar negeri, Anda membutuhkan paspor yang harus dicap sebelum masuk ke negara tujuan. Risikonya, paspor kerap terselip dan hilang.
Bahkan, ada oknum tak bertanggung jawab yang kerap mencuri paspor dan memperjualbelikan dokumen personal tersebut.
Nah, di masa depan tak perlu lagi khawatir soal paspor hilang. Pasalnya, akan ada teknologi yang bisa menggantikan paspor hanya dari detak jantung dan pendeteksian biometrik.
Setidaknya begitu menurut prediksi studi terbaru berjudul '2070: The Future Travel Report', dikutip dari Independent, Selasa (11/4/2023).
Laporan itu membahas soal penerawangan masa depan berdasarkan perkembangan teknologi hari ini. Menurut riset, dalam 50 tahun ke depan akan ada teknologi pendeteksian canggih yang bisa menggantikan fungsi paspor.
Alat itu bakal dipasang di berbagai bandara udara di penjuru dunia. Ketika penumpang hendak masuk ke negara tertentu, alat akan mendeteksi detak jantung dan biometrik lainnya untuk memverifikasi identitas.
Pasalnya, detak jantung setiap orang berbeda-beda. Sama halnya dengan sidik jari yang mulai banyak digunakan untuk memverifikasi dokumen belakangan ini.
Selain itu, akan ada kursi pesawat dengan sensor biometrik yang menyesuaikan bentuk tubuh penumpang. Ada lagi hiburan penerbangan dengan optoelektronik, di mana tayangan hiburan langsung tertancap ke mata penumpang.
Laporan juga meramalkan bakal ada teknologi audio yang bisa langsung menerjemahkan bahasa turis di telinga mereka. Lebih lanjut, hotel juga punya smart room yang otomatis disesuaikan dengan selera tamu. Mulai dari lagu, suhu, hingga intensitas cahaya lampu.
Hotel juga bakal banyak dibangun di bawah tanah agar lebih hemat energi dan ruang. Lanjut ke sektor kuliner, laporan meramalkan akan ada teknologi 3D printing untuk meminimalisir makanan terbuang sia-sia. Begitu juga dengan baju liburan yang bisa didaur ulang.
Seperti yang banyak diprediksi analis akhir-akhir ini, taksi udara dan mobil terbang juga diprediksi bakal mengubah kebiasaan liburan masyarakat.
CEO EasyJet, Johan Lundgren mengaku antusias melihat laporan prediksi tren travelling di masa depan tersebut.
"Hasil laporan ini benar-benar bikin antusias. Saya percaya kami di EasyJet akan berinovasi untuk mewujudkan prediksi ini sebagai kenyataan bagi para turis di masa depan," ia menuturkan.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net