Kronologi Bentrokan Pemuda NTT di Lapangan Puputan Denpasar, Ternyata Salah Sasaran
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Dua kelompok pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) bentrok di Lapangan Puputan tepatnya sebelah utara Pura Jagat Natha, Jalan Surapati, Denpasar Timur, pada Sabtu 10 Juni 2023 sekitar pukul 21.30 WITA.
Insiden bentrok itu mengakibatkan seorang pemuda bernama Akris Dama Leo (23) mengalami luka tusuk di bagian dada dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Wangaya, Denpasar.
Korban asal Wewena Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya NTT ini ternyata salah sasaran. Ia merupakan pengunjung di lapangan Puputan dan bukan pemuda yang terlibat bentrok.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi awalnya korban bersama adik perempuannya, Deseptiani Ibe Lende (10) hendak berangkat menuju TKP untuk gobrol-gobrol. Keduanya lantas berangkat naik sepeda motor dari rumah kosnya di Jalan Batanghari, Panjer, Renon, Denpasar Barat, sekitar pukul 20.00 WITA.
"Korban dan adiknya ini menuju ke TKP Lapangan Puputan Badung untuk jalan-jalan," ungkap AKP Sukadi, pada Minggu 11 Juni 2023.
Kakak-beradik asal Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ini memarkir motornya Honda Scoopy warna merah hitam di sebelah utara Pura Jagat Natha.
Mereka lantas bertemu teman-teman satu kampungnya di dalam lapangan, salah satunya bernama Oktavianus Bili Malo (31). Mereka kemudian mengobrol sambil minum kopi.
Beberapa saat kemudian, datanglah kelompok pemuda lain ikut nongkrong di TKP. Mereka juga berasal dari Sumba Barat Daya, namun berbeda wilayah Kecamatan saja. Tak lama duduk, kedua kelompok pemuda asal Sumba Barat Daya itu saling pandang hingga terjadi cekcok mulut. Percekokan berakhir dengan saling pukul.
Melihat ada perkelahian, Deseptiani ketakutan dan meminta kakaknya agar segera pulang. Sang adik langsung memegang tangan kakaknya untuk pergi dari TKP.
"Adiknya takut karena ada perkelahian dan mengajak kakaknya pulang," beber AKP Sukadi.
Setiba diparkiran, korban yang tinggal di Jalan Antasura Denpasar itu meminta adiknya menunggu karena dia akan memutar sepeda motor. Tak disangka, tiba-tiba dua pria tak dikenal mendekati korban lalu menusuk dada korban dengan pisau sebanyak 1 kali. "Pisau menancap di dada korban," sebutnya.
Setelah menusuk korban, dua pelaku kabur. Sementara korban berusaha melepas pisau yang menancap dadanya dengan menggunakan tangan. Usai pisau dicabut, darah langsung mengucur deras.
"Dibantu para saksi, korban dibawa ke UGD Rumah Sakit Wangaya," ujar AKP Sukadi.
Hingga kini pihak kepolisian masih memburu pelaku dengan ciri-ciri tinggi sekitar 150 cm, perawakan kurus, rambut agak berombak, memakai kemeja warna putih lengan pendek, celana panjang pendek jean abu-abu.
"Saksi saksi tidak kenal pelakunya tapi asal usulnya diduga dari kabupaten yang sama dengannya, hanya beda Kecamatan," ungkapnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan tim medis RS Wangaya Denpasar, kondisi korban stabil. Korban alami luka terbuka di dada kanan dengan posisi jarak 24 cm dari puncak bahu kanan, dan jarak 6 cm dari garis pertengahan dada depan.
Ada juga terdapat luka terbuka dan lecet berwarna merah kebiruan dengan kedua ujung tajam berukuran 2x3 cm. Luka ke dua jaraknya 28 cm dari lipat ketiak kanan, dan 20 cm dari garis pertengahan dada depan.
AKP Sukadi mengatakan untuk kondisi korban sudah dilakukan rontgen dari dokter spesialis bedah. Korban disarankan untuk rawat inap dan rencana tindakan operasi.
"Peristiwa penusukan ini sudah dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur. Masih dilakukan penyelidikan dan keterangan saksi saksi untuk mengejar pelakunya," tegasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bgl