search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasukan Putin Terpecah, Wagner Group Ogah Gabung dengan Militer Rusia
Senin, 12 Juni 2023, 15:44 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pasukan Putin Terpecah, Wagner Group Ogah Gabung dengan Militer Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, menolak menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia terkait invasi Moskow ke Ukraina.

Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan dia tidak akan menandatangani kontrak dengan Kemhan Rusia dan bergabung dengan pasukan Negeri Beruang Merah.

"Perintah dan keputusan yang dikeluarkan oleh (Menteri Pertahanan Rusia Sergei) Shoigu berlaku untuk pegawai Kemhan dan personel militer. PMC Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," ucap Prigozhin melalui Telegramnya pada akhir pekan lalu.

"Wagner akan benar-benar mengejar kepentingan Federasi Rusia dan Panglima Tertinggi Rusia (Presiden Vladimir Putin)," paparnya menambahkan seperti dikutip CNN.

Pernyataan itu muncul setelah Kemhan Rusia mengeluarkan pengumuman pada Sabtu akhir pekan lalu bahwa "seluruh unit pasukan sukarelawan" Rusia, termasuk kelompok tentara swasta akan diminta menandatangani kontrak dengan kementerian tersebut.

Perintah tersebut diteken oleh Menhan Shoigu. Kemhan menuturkan kontrak ini akan "menjelaskan status hukum yang diperlukan" bagi pasukan di luar militer Rusia.

Perintah tersebut memang tidak menyebutkan Wagner Group. Tetapi, banyak pihak memandang perintah itu dikeluarkan Shoigu demi mengendalikan kekuatan pasukan di luar militer terutama Wagner yang belakangan terus bersitegang dengan angkatan bersenjata Rusia.

Sejak awal invasi Ukraina, Rusia telah mengandalkan pasukan bayaran dan sukarelawan terutama Wagner Group. Kelompok itu bahkan banyak membantu pasukan Rusia di Bakhmut, Ukraina, yang telah menjadi titik api peperangan selama beberapa bulan terakhir.

Belakangan, Prigozhin semakin gemar blak-blakan soal keburukan pasukan Rusia di medan perang. Ia menyebut banyak pasukan Rusia yang kabur dari posisi di medan perang.

Prigozhin bahkan blak-blakan menghina strategi perang militer Rusia yang dianggap buruk. Ia sampai menyebut para elit militer Rusia "duduk seperti kucing gendut di kantor mewah" sementara para pejuangannya "sekarat" di medan perang.

Baru-baru ini, Wagner Group juga menangkap seorang komandan pasukan Rusia di Ukraina karena memerintahkan pasukannya untuk menyerang kelompoknya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami