search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
10 Bahaya Darah Tinggi Yang Perlu Diwaspadai, Bukan Cuma Stroke
Selasa, 13 Juni 2023, 00:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/10 Bahaya Darah Tinggi Yang Perlu Diwaspadai, Bukan Cuma Stroke

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Hipertensi bukan sekadar tekanan darah yang meningkat. Lebih dari itu, kondisi ini dapat merusak seluruh organ tubuh yang dilalui pembuluh darah.

Untuk itu, rasanya Anda perlu mengenai beberapa bahaya darah tinggi yang perlu diwaspadai.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi. Angka tersebut meningkat setiap tahunnya. Ia meminta masyarakat untuk rutin cek tekanan darah.

"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki keluhan," ujar Budi, mengutip laman resmi Kemenkes.

Seseorang bisa saja menderita tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. Padahal, tekanan darah tinggi yang tak terkontrol bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan serius.

Dengan demikian, tak heran jika hipertensi sering disebut sebagai silent killer.

Berikut sejumlah bahaya darah tinggi yang perlu diwaspadai, jika tak terkontrol dengan baik.

1. Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri. Mengutip laman University of Pittsburgh Medical Center, hal ini membuat dinding tersebut lebih mungkin mengembangkan endapan plak yang mengeras, mempersempit, atau menyumbat arteri.

Endapan ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah. Gumpalan darah dapat menyumbat aliran darah ke jantung atau otak, yang mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

2. Lebih mungkin mengalami gagal jantung

Bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Ketegangan ini menyebabkan dinding ruang pemompaan jantung menebal, yang disebut hipertrofi ventrikel kiri.

Pada akhirnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga menyebabkan gagal jantung.

3. Nyeri dada

Nyeri dada, yang juga disebut angina, terjadi ketika jantung tidak mendapatkan darah yang dibutuhkannya.

Ketika penderita tekanan darah tinggi melakukan aktivitas seperti berjalan menanjak, menaiki tangga, atau berolahraga, angina dapat menyebabkan tekanan, tertekan, nyeri, atau perasaan penuh pada dada.

4. Kerusakan ginjal

Ginjal membantu tubuh membuang racun dan mengatur banyak fungsi tubuh yang kompleks. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri di sekitar ginjal.

Hal ini dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk melakukan tugasnya sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal.

5. Masalah penglihatan

Mata penuh dengan pembuluh darah kecil yang mudah tegang atau rusak akibat tekanan darah tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan pembengkakan pada saraf optik.

Menurunkan tekanan darah terkadang dapat mengatasi masalah penglihatan ini. Namun, tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan atau gangguan penglihatan permanen.

6. Bisa disfungsi seksual

Bahaya darah tinggi lainnya adalah bisa menimbulkan risiko disfungsi seksual. Pasalnya, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan libido rendah pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria.

7. Sindrom metabolik

Sindrom ini merupakan sekelompok gangguan metabolisme tubuh. Mengutip laman Mayo Clinic, sindrom ini melibatkan pemecahan gula yang tidak teratur, yang juga disebut glukosa.

Sindrom ini meliputi peningkatan ukuran pinggang, trigliserida tinggi, penurunan kolesterol baik, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini membuat penderitanya lebih mungkin terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

8. Perubahan memori atau pemahaman

Hipertensi atau tekanan darah tinggi rupanya juga bisa memicu perubahan pada memori atau pemahaman seseorang. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar.

9. Demensia

Arteri yang menyempit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak. Hal ini dapat menyebabkan jenis demensia tertentu yang disebut demensia vaskular. Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan demensia vaskular.

10. Risiko terkena penyakit arteri perifer (PAP)

PAP bisa terjadi ketika arteri di kaki, lengan, perut, atau kepala menyempit dan menyebabkan rasa sakit, kram, dan kelelahan. Jika Anda menderita PAP, Anda juga berisiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke yang juga termasuk bahaya darah tinggi.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami