search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Penyebaran TBC di Jembrana Jadi Sorotan, Meningkat 103 Persen
Rabu, 21 Juni 2023, 21:06 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Kasus Penyebaran TBC di Jembrana Jadi Sorotan, Meningkat 103 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kasus penyebaran penyakit TBC (tuberkulosis) di Jembrana menjadi sorotan setelah jumlah kasus positif TBC meningkat sejak tahun 2021 hingga saat ini. 

TBC dapat disembuhkan dengan mendeteksi gejala secara dini dan menjalani pengobatan yang konsisten. Peran aktif masyarakat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular ini melalui pengetahuan tentang deteksi dini gejala TBC.

Hal ini diungkapkan oleh dr. I Gede Ambara Putra, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, pada Rabu (21/6/2023).

Ambara mengatakan bahwa penting untuk sebanyak mungkin mendeteksi dini kemungkinan adanya kasus TBC. Berdasarkan data selama dua tahun terakhir, terjadi peningkatan kasus TBC di masyarakat. 

"TBC merupakan perhatian pemerintah, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam kasus TBC. Semakin banyak yang diduga terjangkit, maka semakin banyak pula yang dinyatakan positif," ujar Ambara Putra. 

Penularan TBC dapat terjadi dengan mudah melalui droplet atau percikan dahak dari penderita, oleh karena itu dibutuhkan pengawasan dan pendampingan dalam pengobatan.

"Contohnya, hanya dalam waktu setahun lebih sejak kami berada di Dinas Kesehatan, angka capaian terduga TBC meningkat dari 35 persen dari estimasi pusat menjadi 103 persen pada tahun 2022. Pada tahun 2021 lalu, terdapat sekitar 1.000 orang yang diduga terjangkit TBC, dengan 149 orang dinyatakan positif. Pada tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi 2.200 orang yang diduga terjangkit TBC, dengan 250 orang dinyatakan positif," tambahnya. 

Jika jumlah penderita yang diduga tidak terkejar, dikhawatirkan penyakit ini akan semakin menyebar. Oleh karena itu, peran masyarakat sangat penting, terutama melalui kader-kader mitra kesehatan, untuk melakukan deteksi dini. 

Kader perempuan PKK di desa memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pencegahan kepada masyarakat. Menurut Ambara, TBC dapat sembuh hingga 99 persen jika tidak ada penyakit lain yang menyerang. 

"Hal ini juga berkaitan dengan keadaan sistem imun dan gizi yang baik. Semakin sehat pertahanan tubuh kita, semakin kecil kemungkinan terjangkit," tambahnya. 

Tahun ini, diperkirakan jumlah penderita TBC yang dinyatakan positif akan terus meningkat. Hingga bulan Juni ini, telah ditemukan 139 orang yang terinfeksi TBC. Pengobatan yang dilakukan secara konsisten selama enam bulan memerlukan pendampingan yang aktif.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami