Perdana, AS Kirim Drone Mata-Mata Mini Black Hornet ke Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat akan mengirimkan drone mata-mata Black Hornet ke Ukraina untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia dimulai.
Pengiriman drone itu merupakan bagian dari pemberian bantuan keamanan tambahan senilai 400 juta dolar atau setara Rp6 miliar untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
AS resmi mengumumkan pemberian paket bantuan tambahan itu pada Selasa (25/7).
Dilansir Reuters, Black Hornet merupakan drone buatan Teledyne FLIR Defense, bagian dari perusahaan Teledyne Technologies TDY.N.
Menurut perusahaan, Ukraina biasa menggunakan Hornet buatan Norwegia yang diberikan oleh pemerintah negara itu dan Inggris.
Black Hornet merupakan kendaraan tak berawak yang dinilai paling ideal untuk digunakan Ukraina. Drone ini diklaim mampu terbang hingga 25 menit.
Drone mata-mata itu memiliki berat 1,3 kilogram dan dirancang mini agar mampu mendekati musuh tanpa terlihat atau terdengar.
Kendaraan ini bisa mengirim video beresolusi rendah 640x480 pixel hingga jarak 2 kilometer, demikian dilansir Radio Free Europe.
Baca juga:
Putin Teken UU Larang Ganti Jenis Kelamin
Selain Black Hornet, Kemhan AS juga mengirim bantuan senjata lainnya, seperti sistem pertahanan udara Patriot dan National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASMS) dan sistem anti-pesawat Stinger.
Ada pula amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), kendaraan lapis baja Stryker, hingga berbagai rudal dan roket.
Paket bantuan ini sendiri dibiayai menggunakan Otoritas Penarikan Presiden (PDA) yang mengatur kewenangan presiden untuk mengirim bantuan tanpa persetujuan kongres saat dalam keadaan darurat.
Ini menjadi bantuan keamanan ke-43 yang diberikan AS ke Ukraina sejak Rusia menginvasi negara tetangganya itu mulai Februari 2022.
Lebih dari 43 miliar dolar atau setara Rp646 miliar telah digelontorkan AS untuk memasok bantuan ke Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net