search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kapal Imigran Tenggelam di Laut Mediterania, 41 Orang Hilang
Kamis, 10 Agustus 2023, 09:42 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kapal Imigran Tenggelam di Laut Mediterania, 41 Orang Hilang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 41 imigran dilaporkan hilang setelah kapal yang membawa mereka karam di Laut Mediterania. Empat korban selamat dibawa ke Pulau Lampedusa, Italia, Rabu (9/8).

Dilansir dari AFP, UNHCR melaporkan kapal para imigran tersebut terbalik saat cuaca buruk pada akhir pekan lalu setelah berangkat dari pelabuhan Sfax, Tunisia.

Empat orang yang selamat terdiri dari seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, seorang wanita dan dua pria diselamatkan oleh sebuah kapal dagang dan dibawa ke Lampedusa oleh penjaga pantai Italia.

Dalam pernyataan terpisah, Palang Merah Italia, yang mengelola pusat penerimaan imigran di pulau itu mengatakan keempat korban dalam keadaan sehat.

Mereka berasal dari Pantai Gading dan Guinea, dan tidak terkait dengan para imigran yang hilang itu.

Keempatnya berhasil selamat dari kecelakaan kapal dengan mengapung di ban dalam, sebelum mencapai perahu lain di laut.

Kecelakaan kapal ini adalah salah satu dari beberapa insiden mematikan yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir setelah periode cuaca buruk.

Para pejabat pada Senin 7 Agustus melaporkan bahwa 16 imigran tewas dalam sebuah kapal di lepas pantai Tunisia dan Sahara Barat.

Kemudian pada Minggu 6 Agustus, badan migrasi PBB, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), mengatakan sedikitnya 30 orang hilang setelah dua kapal karam di Lampedusa.

Pulau kecil, yang terletak sekitar 145 kilometer dari Tunisia, adalah pelabuhan pertama bagi imigran yang berangkat dari Afrika Utara ke Eropa.

Tetapi banyak dari mereka tidak bertahan, membuat perairan Mediterania Tengah menjadi yang paling mematikan di dunia.

Lebih dari 1.800 orang tewas saat mencoba rute tersebut sepanjang tahun ini, menurut angka IOM sejak Jumat. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat kematian pada periode yang sama tahun lalu.

Petugas pers IOM Flavio Di Giacomo mengatakan para imigran yang meninggal dalam tragedi terbaru hanya memiliki sedikit peluang karena cuaca buruk.

"Migran Sub-Sahara (berangkat dari Tunisia) terpaksa menggunakan kapal besi murah yang rusak setelah 20 atau 30 jam navigasi," katanya, dikutip dari AFP.

"Dengan laut seperti ini, kapal-kapal ini mudah terbalik. Sangat mungkin ada lebih banyak kapal karam daripada yang kita ketahui, itulah ketakutan yang sebenarnya."

Hampir 94.000 imigran telah mendarat di pantai Italia sepanjang tahun ini, menurut angka Kementerian Dalam Negeri.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami