Kepala Bappenas Kaget, Kualitas Udara di Bali Mulai Memburuk
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang baru saja ke Bali untuk mengikuti peluncuran Bali Kerthi Development Fund terkejut dengan kualitas udara di Pulau Dewata itu.
Ia sempat mengira wilayah Pulau Bali akan relatif aman dari darurat polusi udara. Namun, ia kaget ketika tahu bahwa kualitas udara di Pulau Dewata itu ikut memburuk seperti di Jakarta.
"Saya pikir Bali aman, kecuali Nusa Dua dan Jimbaran, tetapi Badung, Karangasem dan Denpasar itu ternyata merah orange," kata Suharso dalam acara Antisipasi Dampak Perubahan Iklim untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045 di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Suharso menduga memburuknya kondisi udara Bali tidak terlepas dari kepadatan lalu lintas yang terjadi di sana. Dia mengatakan kondisi lalu lintas di Bali memang cenderung padat.
"Saya baru saja mendarat dari Bali pagi ini," kata dia.
Bali menjadi satu dari banyaknya wilayah Indonesia yang mengalami kualitas udara buruk belakangan ini. Jakarta menjadi wilayah yang paling disorot oleh media. Suharso mengatakan buruknya kualitas udara yang membuat penerapakan kebijakan bekeria dari rumah kembali diberlakukan di ibu kota.
Selain Jakarta, Suharso mengatakan kualitas udara di Medan juga tak jauh beda. Menurut dia, kualitas udara di sana berkategori oranye hingga merah. Setali tiga uang, kondisi udara di sebagian wilayah Jawa Barat juga tergolong buruk hari ini.
Dia mengatakan hanya 3 daerah di Jabar yang kondisi udaranya dianggap bagus, yakni Sindang, Cikelet dan satu daerah lainnya. "Yang menarik itu Jawa Barat itu ada 3 daerah yang hijau," ujar Suharso.
Suharso mengatakan pemerintah menanggapi serius tentang memburuknya kondisi udara ini. Dia mengatakan memburuknya kualitas udara ini tak terlepas dari perubahan iklim yang tengah melanda dunia.
"Jadi memang perubahan iklim dan cuaca jadi perhatian para pemimpin dunia dan termasuk di tanah air," katanya. (sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net