LOVE STORY: Guslong & Wiwik, Abadikan Perjumpaan Lewat Puisi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Berawal dari sebuah pertemuan di forum seminar tentang Meditasi yang diselenggarakan oleh Unit Kerohanian Hindu Universitas Wijaya Kusuma di Hotel Garden Surabaya sekitar tahun 1997. Wiwik pada saat itu bertindak sebaga Pembawa Acara (MC) sedangkan Guslong hadir sebagai Peserta.
Seminar yang dibawakan oleh Pakar Meditasi, Prof Ni Luh Ketut Suryani membawa kesan tersendiri bagi Guslong, selain materi yang disertai praktek yang memang dirasakan sangat bermanfaat, juga kerena keberadaan Sang MC. Untuk mengabadikan pertemuannya dengan Wiwik, Guslong-pun membuat puisi yang berjudul Sang MC (hal 2).
Baca juga:
Viral Kisah Cinta Pasangan Beda Usia
Pada sela-sela seminar, Guslong menyempatkan diri berkenalan dengan Sang MC, tentunya hanya sebatas mengetahui nama saja. Dari seorang teman (trims Tut Ari) Guslong memperoleh data yang lebih signifikan untuk menindaklanjuti pertemuannya dengan Wiwik, yaitu berupa sebuah nomor telepon.
Hubungan pun kemudian dilanjutkan via telepon, dari beberapa kali komunikasi kemudian berkembang lebih lanjut menjadi beberapa pertemuan, mulai makan malam hingga nonton film.
Dalam waktu yang relatif singkat Guslong memberanikan diri mengungkapkan perasaan. Di suatu malam yang indah, di sebuah rumah makan, akhirnya Guslong memproklamasikan perasaannya, dan teryata gayung bersambut Wiwik pun menerimanya dengan penuh keraguan. Namun akhirnya dia memberanikan diri menerima pernyataan yang disampaikan oleh Guslong.
Dalam pikirannya, mungkin suatu saat dia akan menyesal kalau sampai menolak ungkapan perasaan cinta dari Guslong. Akhirnya tanggal tersebut menjadi tanggal yang sangat bersejarah bagi mereka. Untuk mengabadikan moment penting tersebut Guslong-pun membuat puisi berjudul Proklamasi (lihat hal 2).
Keraguan yang menyelimuti Wiwik di awal-awal hubungan mereka, apakah pilihannya ini tepat, lambat laun, dalam proses berjalannya waktu Guslong telah menampakkan perasaan sayangnya dalam banyak hal, suka duka telah dilalui bersama.
Selama dua tahun mereka sempat dipisahkan oleh jarak, yaitu saat Wiwik menjalani coas di Rumah Sakit Pare Kediri, namun jarak bukanlah kendala dalam merajut hubungan mereka. Momen hubungan mereka antara Surabaya dan Pare diabadikan oleh Guslong dalam sebuah cerpen (lihat halaman cerpen).
Setelah berjalan lebih dari 3 tahun barulah keraguan Wiwik tersebut sirna, dia semakin yakin bahwa pilihannya ini sudah tepat (trims Dek Ceng. Dayu, Nunik & Dek Leni). Lirik lagu dari Dewa yang berjudul Risalah Hati sangat mewakili bagaimana pandangan Wiwik terhadap Guslong.
Dan setelah berjalan 5 tahun mulailah mereka memikirkan langkah yang lebih serius yaitu sebuah hubungan yang lebih sakral dalam bingkai pernikahan. Dan untuk mengabadikan momen ini, terbitlah berita yang saat ini Anda baca. Berita yang hanya dan hanya terbit sekali saja sebagai media untuk berbagi kebahagiaan dengan Anda semua.
#PUISI
Proklamasi
Menatap....
Mendengar...
Menunduk....
Merenung....
Mengangguk....
Jabat tangan erat ikrarkan...
Dua jiwa dalam satu hati
Sang MC
Lugas......
Merangkai kata demi kata
Lawati waktu demi waktu
Jeda....
Lirikan mata Senyuman bibir Lugas......
Merangkai kata demi kata
Lewati waktu demi waktu
Jeda.....
Lirikan mata Senyuman bibir
Dan mampu....
Detakkan jantung Getarkan hati
Editor: Robby
Reporter: bbn/gus