search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saudi: Negara Palestina Satu-satunya Cara Akhiri Konflik dengan Israel
Kamis, 21 September 2023, 07:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Saudi: Negara Palestina Satu-satunya Cara Akhiri Konflik dengan Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Arab Saudi mengatakan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yakni dengan kemerdekaan seutuhnya negara Palestina.

Pernyataan itu terungkap saat Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, hadir di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Peace Day Effort, pada Senin (18/9).

"Tak ada cara untuk menyelesaikan konflik selain dengan memastikan kemerdekaan negara Palestina," kata Faisal.

Ia juga menyampaikan, "Orang-orang mulai kehilangan harapan terhadap solusi dua negara."

Solusi dua negara yang Faisal maksud adalah salah satu resolusi konflik yang selama ini diharapkan oleh komunitas internasional, yakni pembentukan Palestina dan Israel yang hidup berdampingan sebagai negara yang berdaulat.

Peace Day Effort merupakan pertemuan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di mana hampir 30 menteri luar negeri dari negara-negara di Eropa dan Timur Tengah bertemu untuk merundingkan inisiatif baru demi menghidupkan kembali upaya perdamaian Israel-Palestina.

Digagas oleh Uni Eropa, Arab Saudi, Liga Arab, Mesir dan Yordania, seluruh pihak sepakat untuk menghasilkan "Dokumen Pendukung Perdamaian" dalam beberapa bulan mendatang yang diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan bagi Israel dan Palestina, setelah mereka mencapai kesepakatan damai.

Dalam kesempatan itu, Farhan juga menyinggung kekerasan di perbatasan Israel-Palestina, terutama Jalur Gaza, juga terus meningkat sehingga kian meredupkan peluang solusi dua negara.

Dikutip Times of Israel, Farhan kemudian mengungkapkan inisiatif tersebut bertujuan "memulihkan harapan" warga Palestina bahwa perdamaian adil bisa terwujud.

Acara ini dihadiri Menlu dari negara Eropa, Timur Tengah, dan Menlu AS Antony Blinken. Namun, Saudi tak mengundang Israel dan Palestina.

Upaya ini muncul usai AS dan Israel membantah laporan media Saudi bahwa Presiden Joe Biden membekukan upaya normalisasi Saudi-Israel.

Belakangan ini, Israel ngebet ingin normalisasi dengan negara Muslim melalui bantuan AS.

Langkah pembekuan itu terjadi kemungkinan karena pemerintahan Benjamin Netanyahu tak mau melakukan konsesi apa pun ke Palestina.

Laporan surat kabar Elaph menyoroti sikap menteri sayap kanan Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir yang menyebut Israel tak memberikan konsesi apa pun kepada Palestina.

Mereka juga menyatakan bahwa tanpa kemajuan di Palestina, tidak akan kemajuan dengan Saudi.(sumber: cnnindonesia.com)

 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami