search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Literasi Keuangan di Bali Rendah, Rentan Terjerat Pinjol Ilegal
Jumat, 20 Oktober 2023, 02:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Literasi Keuangan di Bali Rendah, Rentan Terjerat Pinjol Ilegal.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berbanding terbalik dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 92,2 persen, masyarakat Bali tergolong masih rendah dalam tingkat literasi keuangan yakni baru sebesar 57,6 persen dibandingkan nasional sebesar 80 persen.

"Inklusi di Bali Sudah optimal, hampir mencapai 100% tetapi terbalik dengan tingkat literasi yaitu pemahaman terhadap lembaga jasa keuangan itu sendiri termasuk produknya yang hanya mencapai 57,6 persen. Jadi hampir setengah masyarakat Bali belum paham produk jasa keuangan itu," ungkap Deputi Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Adhi Dharma saat program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA) dari bank Permata di SDN 6 Penatih, Denpasar, Kamis (19/10/2023).

Maka tak heran, lanjutnya, celah inilah yang menjadi peluang bagi pinjaman online ilegal untuk menjerat korbannya. 

"Memang pinjol itu menjual akselerasi, kecepatan hitungan detik hitungan jam bisa cair kalau bank butuh proses minimal 1 hari 2 hari Kenapa karena bank ada ada proses yang harus dilakukan yang dilalui," kata dia.

Namun yang perlu dicermati adalah bunga pinjaman yang dikenakan pinjol kepada peminjam termasuk menetap atau flat yang tergolong mahal. Hal ini berbeda jika pemberlakukan suku bunga efektif dari bank yang masih tergolong terjangkau.

"Kalau pinjol memang dia menjual kecepatan tapi tidak heran juga karena kecepatan itulah bunganya mereka bunganya flat atau tetap sampai lunas jika 1% sampai lunas 1%. Kelihatannya kecil tapi kalau dikonversi ke suku bunga efektif itu mahal kalau flat setahun 12 kali 12, 12 persen. Tapi kalau di efektif kalau 12% itu di flat itu bisa sekitar 5-6%. Tetapi masyarakat Bali belum paham kayak gitu. Makanya pinjol ilegal tetap aja ada," tandasnya. 

Baru kemudian, setelah terjerat bunga yang tinggi, baru mereka melakukan pengaduan ke OJK karena dintimidasi atau terkait bunga yang tinggi.

"Begitu ditagih, begitu dieksekusi baru ke OJK. Pak kami diintimidasi, kami malam-malam ditelepon ya karena memang tadi pemahaman terhadap produk belum paham," ujarnya.

Literasi Sejak Dini
 
Masih rendahnya literasi keuangan di masyarakat menjadi salah satu fokus utama PermataBank untuk secara konsisten menggaungkan pentingnya menyebarkan pengetahuan terkait uang dan bank sejak dini, salah satunya dilakukan melalui program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA). 

Kegiatan yang diadakan untuk menyambut Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 OJK, dimana OJK mengangkat tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera” dan juga sebagai kontribusi dalam Program Ayo Menabung yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. 

CERITA menjadi salah satu program PermataHati, unit CSR di PermataBank, yang diadakan setiap tahun dalam bentuk edukasi literasi keuangan kepada generasi muda, dengan 3 pilar utama PermataHati CSR yaitu; Education, Empowerment, dan Enhancement.

Ada yang menarik dalam perayaan tahun ini, karena selain bertepatan dengan hari jadi PermataBank yang ke-21, CERITA dilaksanakan di 21 kota strategis yang tersebar di 9 daerah operasional PermataBank, dan diikuti oleh siswa/i sekolah tingkat TK/SD/SMP/SMA/SLB. 

Kegiatan ini dilakukan secara serentak pada tanggal 19 Oktober 2023 dan didukung oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan yang diwakili Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah. 

David Haryanto, Head Region 7 (Bali & Mataram) PermataBank mengatakan, pihaknya percaya bahwa edukasi keuangan dan kecerdasan finansial adalah bekal yang sangat penting untuk membangun generasi muda Indonesia yang cerdas, serta memiliki kemampuan memahami dan menerapkan keterampilan manajemen keuangan secara merata hingga di pelosok Indonesia. 

"Untuk itu, tahun ini, kami menyelaraskan tema besar BIK dengan tema dari program CERITA yaitu “Melayani #DenganHati.” Kegiatan tahun ini, kami kembali menurunkan total sekitar 1.000 Employee Volunteers (EVO) sebagai penggerak di masing-masing kota untuk memberikan edukasi literasi keuangan bagi generasi muda," sebutnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami