Tingkat Numerasi Rendah, Pembelajaran Metode Gasing SD di Denpasar Selatan Digencarkan
beritabali/ist/Tingkat Numerasi Rendah, Pembelajaran Metode Gasing SD di Denpasar Selatan Digencarkan.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kampus United in Diversity (UID) berkolaborasi dengan PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali memfasilitasi pembelajaran matematika metode gasing kepada 16 guru dan 16 siswa perwakilan dari 10 SD di wilayah Denpasar Selatan yang dimulai 26 November-9 Desember 2023 di Kampus UID, Serangan, Denpasar.
Deputy Head of Communication and Community Relations PT BTID Zefri Al Faruqy mengharapkan kegiatan ini bisa menjadi pionir untuk bisa memberikan pelajaran matematika kepada siswa dan guru-guru yang lain dengan metode yang sesuai dengan namanya gampang, asyik, dan menyenangkan.
Sebelumnya, kata dia, Kura Kura Bali telah mengadakan kegiatan serupa di SD wilayah Serangan, Denpasar Selatan, namun kali ini pihaknya ingin menyasar lebih luas lagi.
"Kita bekerja sama juga dengan UID Bali kampus untuk turut mengembangkan pendidikan yang inklusif bagi semua orang," ungkapnya usai membuka pelatihan metode gasing di Kampus UID Bali, Minggu (27/11/2023).
Nimas Mega Purnama Sari selaku Director UID Bali Kampus menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu visi UID Bali untuk memberikan pendidikan inklusif bagi semua orang. Selain itu, tingkat literasi dan numerasi di Indonesia yang masih rendah memerlukan upaya yang masif untuk memeratakan pengetahuan atau metode baru dalam matematika tersebut.
Ia menjelaskan metode gasing awalnya dicetuskan Profesor Yohanes Surya. UID Bali kampus bersama Profesor Yohanes Surya telah membuka Knowledge Innovatioan technology Alliance yang menyepakati kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia antara lain Universitas Indonesia (UI) Universitas gajah mada (UGM) dan lainnya untuk program Gasing Academy.
"Tujuannya adalah memperkenalkan dan mempromosikan metode matematika yang lebih menyenangkan agar murid-murid lebih paham," sebutnya.
Sementara, kepala Bidan Pendidikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kota Denpasar, AA Gede Wiratama dalam sambutannya berharap melalui kegiatan ini mampu mengurangi tingkat numerasi yang masih rendah di Indonesia.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan menjalin kerja sama dengan UID Bali kampus untuk lebih memasifkan gerakan pelatihan numerasi yang lebih luas ke seluruh Kota Denpasar.
"Setelah pelatihan ini guru-guru yang ikut bisa menjadi asisten trainer. Maka itu, saya harap mengikuti kegiatan dengan serius dan paskapelatihan bisa dievaluasi," ujarnya.
Berdasarkan data, menurut hasil PISA yang dirilis OECD pada tahun 2018, tingkat literasi numerasi Indonesia berada pada peringkat 74 dari 79 negara, yang menunjukkan bahwa tingkat literasi numerasi di Indonesia masih sangat rendah.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rob