search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Hancurkan Drainase, Kamp Pengungsi di Jabalia Gaza Kebanjiran
Kamis, 14 Desember 2023, 17:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Hancurkan Drainase, Kamp Pengungsi di Jabalia Gaza Kebanjiran

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kamp pengungsi di Jabalia, Jalur Gaza, banjir gegara gempuran pasukan Israel dan hujan di wilayah tersebut.

Israel telah menghancurkan sistem pembuangan limbah atau drainase di Gaza sehingga banjir kini memenuhi jalan-jalan, demikian dikutip Al Jazeera.

Banjir itu menambah derita warga Gaza saat bantuan kemanusiaan yang minim dan ancaman krisis pangan.

Dalam salah satu video yang dirilis jurnalis Al Jazeera tampak seorang remaja laki-laki berjalan di air kotor setinggi lutut di kamp pengungsi Jabalia.

Dia menyusuri banjir itu sembari membawa jenazah yang dibungkus kain kafan dan disebut sebagai salah satu saudara kandungnya.

Di rekaman tersebut juga terlihat seseorang menggendong perempuan di tengah banjir. Selain itu tampak ambulans, mobil, dan bangunan yang hancur di tengah banjir.

Banjir juga melanda kamp pengungsian di Rafah.

Orang-orang di kamp pengungsian di Rafah terlihat berusaha membuat diri tetap kering. Mereka membawa ember pasir untuk menutupi genangan air di dalam atau di sekitar tenda dan menggantungkan pakaian yang basah, demikian dikutip The Guardian.

Kepala Badan Pengungsi di Palestina PBB (UNRWA) Philippe Lazzarini menggambarkan situasi di Gaza bak "neraka di bumi."

"Warga Palestina menghadapi babak tergelap dalam sejarah mereka sejak tahun 1948, dan ini merupakan sejarah yang menyakitkan," kata Lazzarini.

Jumlah warga di Rafah kini mencapai lebih dari satu juta, dulu padahal kota ini menjadi rumah 280.000 orang.

Palestina, lanjut dia, kekurangan infrastruktur dan sumber daya untuk mendukung populasi.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Selama operasi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsi, serta infrastruktur penting lain.

Imbas serangan Israel, lebih dari 18.000 jiwa di Palestina meninggal.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami