search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pejabat Kemhan Ukraina Ditangkap, Diduga Gelapkan Dana Hingga Rp618 M
Selasa, 26 Desember 2023, 11:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pejabat Kemhan Ukraina Ditangkap, Diduga Gelapkan Dana Hingga Rp618 M

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pihak berwenang Ukraina menangkap pejabat senior Kementerian Pertahanan dengan tuduhan penggelapan dana 1,5 miliar hryvnia atau sekitar Rp618 miliar.

Jika terbukti bersalah pejabat itu akan menghadapi hukuman hingga 15 tahun penjara.

Lembaga intelijen, Dinas Keamanan Ukraina (SBU), menyatakan pejabat itu menandatangani perjanjian dengan perusahaan ekspor khusus untuk membeli artileri dalam jumlah besar pada Desember 2022.

Namun, kontrak pasokan yang lebih menguntungkan kemudian ditandatangani dengan produsen yang sama, kontrak yang tidak melibatkan perantara.

SBU menyatakan secara signifikan hal tersebut mempersingkat waktu pengiriman dan mengurangi biaya produksi, demikian dikutip CNN, Sabtu (23/12).

Menurut SBU, pejabat pertahanan itu memperpanjang kontrak awal yang lebih mahal. Mereka juga menyatakan dana sebesar 1,5 miliar hryvnia Ukraina ditransfer ke rekening perusahaan perantara asing yang terafiliasi.

Unit ini juga telah menemukan dokumen yang mengonfirmasi aktivitas ilegal berkaitan dengan kontrak tersebut.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan berusaha mengambil tindakan dengan memulihkan dana.

Kepala Departemen Pers dan Informasi Kementerian Pertahanan Ukraina, Illarion Pavliuk, mengatakan kontrak tersebut merupakan kontrak yang pembayarannya dilakukan, tetapi belum ada pengiriman.

Dengan demikian, Kemhan meminta pengacara mempertimbangkan opsi untuk mengakhiri kontrak dan memulihkan dana.

Selain menghadapi invasi Rusia, Ukraina juga tengah berjuang memberantas korupsi.

Pada September lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat Menteri Pertahanan, Oleksii Reznikov, dengan alasan perlu "pendekatan baru" di tengah sejumlah skandal korupsi yang melibatkan Kemenhan.

Sebagai gantinya, Zelensky menunjuk eks anggota DPR Ukraina, Rustem Umerov.

Satu bulan usai pemecatan itu, CNN melaporkan Amerika Serikat kian mendesak Ukraina untuk berbuat lebih banyak dalam memerangi korupsi di pemerintahan.

Para pejabat mengatakan Gedung Putih telah mengeluarkan beberapa pemberitahuan ke Kyiv yang mengindikasikan bantuan ekonomi tertentu dari AS akan dikaitkan dengan kemajuan Ukraina dalam mereformasi lembaga-lembaganya.

Masalah korupsi juga jadi lebih mendesak setelah Uni Eropa setuju membuka pembicaraan keanggotaan dengan Ukraina.(Lsumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami