search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Transaksi Tunai dan Non Tunai di Bali Melonjak Sepanjang 2023
Kamis, 11 Januari 2024, 11:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Transaksi Tunai dan Non Tunai di Bali Melonjak Sepanjang 2023.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sepanjang 2023, jumlah kebutuhan uang di Provinsi Bali meningkat sebesar 7,1% (yoy) yakni dari Rp12,8 triliun di 2022 menjadi Rp13,7 triliun di 2023. 

Kenaikan kebutuhan uang 2023 salah satunya berasal dari momentum Hari Raya Natal dan akhir 2023 mencapai Rp2,8 triliun atau meningkat sebesar 18,0% (yoy) dibandingkan periode yang sama 2022 mencapai Rp2,4 triliun. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan peningkatan kebutuhan uang selama 2023 sejalan dengan membaiknya perekonomian di Provinsi Bali serta pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke masyarakat. 

"Pulihnya ekonomi Bali seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata," jelasnya, Rabu (10/1/2024) dalam keterangan tertulisnya di Denpasar.

Erwin menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari – November 2023, jumlah kunjungan wisman ke Bali sebanyak 4,8 juta orang atau meningkat signifikan sebesar 169,4% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 1,8 juta orang. 

"Sejalan dengan itu, transaksi non tunai di Bali juga mengalami peningkatan selama tahun 2023. Penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) menunjukkan lonjakan yang signifikan, baik dari sisi jumlah atau volume maupun nominal transaksi," ujarnya.

Dirinya memaparkan, volume transaksi kartu ATM atau Debet meningkat 11,6% (yoy) dari Rp144,1 triliun pada Januari hingga November 2022 menjadi Rp152,9 triliun pada Januari hingga November 2023. 

"Volume transaksi Kartu Kredit juga meningkat 23,6% (yoy) dari Rp4,6 triliun pada Januari hingga November 2022 menjadi Rp5,7 triliun transaksi pada Januari hingga November 2023," bebernya.

Sementara itu, dari sisi nominal, transaksi kartu ATM atau Debet meningkat 10,0% (yoy) dari Rp150,9 triliun pada Januari hingga November 2022 menjadi Rp166 triliun pada Januari hingga November 2023. 

"Nominal transaksi Kartu Kredit meningkat 38,7% (yoy) dari Rp4,2 triliun pada Januari hingga November 2022 menjadi Rp5,8 triliun pada Januari hingga November 2023," sebutnya.

Dari sisi kanal QRIS, November 2023 pengguna QRIS di Bali meningkat 60,1% (yoy) dari 612 ribu pengguna November 2022 menjadi 980 ribu pengguna pada November 2023. 

Merchant QRIS di Bali turut meningkat 42% (yoy) dari 556 ribu merchant pada November 2022 menjadi 789 ribu merchant pada November 2023. Transaksi QRIS juga meningkat baik dari sisi jumlah maupun nominal transaksi. 

Volume transaksi QRIS meningkat signifikan sebesar 141,0% dari 16,0 juta transaksi pada Januari – November 2022 menjadi 38,6 juta transaksi pada Januari – November 2023. 

"Selain itu, nominal transaksi QRIS juga melonjak drastis sebesar 214,5% dari Rp1,8 trilliun pada Januari – November 2022 menjadi Rp5,6 trilliun pada Januari – November 2023. Transaksi non tunai Bali pada Desember 2023 diperkirakan juga akan meningkat sejalan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024," bebernya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami