search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tegas, Tak Mau Pilah Sampah, TPS3R Temesi Tolak Angkut
Selasa, 23 Januari 2024, 16:44 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tegas, Tak Mau Pilah Sampah, TPS3R Temesi Tolak Angkut.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Guna mengurangi sampah di TPA Temesi, Desa Temesi punya Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle atau TPS3R yang hadir sejak Agustus 2022. Aturan baku yang diterapkan, masyarakat wajib memilah sampah rumah tangga. Apabila melanggar, pihak TPS3R menolak mengangkut.

Koordinator TPS3R Desa Temesi, I Kadek Antara menyatakan Temesi menyadarkan masyarakat menggunakan aturan. "Saat ada pertemuan, rapat, maka kami sampaikan kepada masyarakat terkait pemilahan sampah ini," ujar dia.

Dia lebih menyadarkan ibu-ibu, karena menurutnya, kaum ibu yang kebanyakan membuang sampah. "Saat arisan, kami imbau ke masyarakat gimana caranya kurangi sampah. Ketika sudah dikurangi, memilah dari sumber, jadi yang dikirim ke TPA yang sudah terpilah, jadi residu yang terkirim ke TPA," ujar dia.

Untuk organik, diolah menjadi pupuk di TPS3R. "Sedangkan non organik kami pilah lagi. Karena bernilai ekonomis, kami manfaatkan untuk olah kembali dijual kembali," ujar dia.

Dikatakan, bahwa sesering mungkin mereka mengimbau. "Di Desa Temesi, ada cara khusus, ada tekanan khusus. Kalau tidak mau pilah sampah, kami gak mau angkut sampahnya," jelasnya.

Di Temesi, angkutan sampah, Senin -Selasa - Rabu khusus organik. Kemudian, hari lainnya diangkut non organik. "Kalau ada yang melanggar, kami gak ambil. Kalau gak mau memilah, kami gak angkut, jadi rumah mereka resem sendiri, disitu shock terapi," ujar dia.

Kebijakan ini juga didukung oleh perbekel Temesi. "Pak perbekel tegas. Bahkan, ada rencana, masyarakat yang betul bandel, kami posting di media sosial kami, agar ada rasa malu. Itu jalan terakhir," jelas dia.

Dia mengajak masyarakat melakukan hal terkecil. "Sudah 80 persen yang mau melakukan pemilahan. Kami perlahan mengedukasi," ujar dia. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami