search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mandi di Sungai, Pelajar SMP di Buleleng Tewas Tenggelam
Kamis, 15 Februari 2024, 21:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mandi di Sungai, Pelajar SMP di Buleleng Tewas Tenggelam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Warga di Desa Tigawasa Kecamatan Banjar, Kamis, 15 Februari 2024 sekitar pukul 14.00 WITA dikejutkan dengan musibah seorang pelajar SMP diduga terseret hingga tenggelam saat mandi di Sungai Tibu Remeng, Pangkung Cangkang Soang, Dusun Konci, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar Buleleng.

Upaya pencarian korban Ketut Aldiyasa (14) dilakukan Tim Gabungan dari TRC PB BPBD Buleleng, Basarnas, Satpol Air Polres Buleleng bersama aparat Desa Tigawasa dan sejumlah warga, hingga pukul 17.00 WITA korban ditemukan tewas.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya musibah pelajar SMP tenggelam di Desa Tigawasa dan telah dilakukan pencarian hampir dua jam. 

“Korban sudah ditemukan, Diduga korban tenggelam karena tidak bisa berenang serta arus sungai cukup deras,” ujarnya.

Dari keterangan Nyoman Suartin (49) orang tua korban menyebutkan, anaknya diketahui bersama teman-temanya mandi ke sungai yang berada di barat rumahnya sekitar 500 meter. 

“Saya terakhir bertemu dengan korban saat pulang sekolah sekitar jam 12.30 WITA, setelah korban selesai makan saya pergi mandi bersama dengan istri, selesai mandi saksi menanyakan keberadaan korban kepada nenek korban dan dikatakan bahwa korban diajak mandi ke sungai oleh temen temannya,” ujarnya.

Korban Aldiyasa ditemukan Tim Gabungan setelah mengerahkan seluruh kekuatan untuk melakukan penyisiran di sekitar aliran sungai bersama warga termasuk menyelam ke titik-titik yang dicurigai, sehingga dua jam pencarian yang dilakukan korban ditemukan telah tidak bernyawa.

Di sisi lain, Tim Gabungan yang turun ke lokasi pencarian juga mengalami kendala lantaran medan curam yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 600 meter termasuk terganggunya komunikasi akibat sinyal seluler dalam kondisi blank spot.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami